Suhu Udara di Kota Malang Melonjak

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 23:01 WIB

Seorang pengunjung melintasi air terjun Sumber Siji yang terletak di bawah air terjun Sumber Pitu di lereng utara gunung kawi, di Dusun Tulungrejo, Malang, Jawa Timur, 4 September 2015. Air terjun Sumber pitu terletak 34 km di sebelah barat kota Malang. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Kota Malang termasuk diantara destinasi wisata di Jawa Timur diantaranya karena kesejukan udaranya. Tapi belakangan suhu udara di kota itu melonjak jauh lebih panas.

Temperatur udara terukur meningkat selama dua pekan terakhir. Pada siang hari suhu udara mencapai 35 derajat Celsius. Padahal normalnya suhu rata-rata di Malang sehari-hari berkisar 25-26 derajat.

"Adapun suhu udara di Kota Malang pada siang hari sebelumnya 29 derajat Celsius, paling panas 33 derajat Celsius," ujar Kepala Sub Bidang Pengendalian Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, Tri Santoso, Selasa 26 Oktober 2015.

Peningkatan suhu udara ini terpantau dari alat pengukur suhu udara di 20 titik. Mereka diyakini mengukur dampak dari peningkatan polusi udara terutama gas buang kendaraan bermotor. "Peningkatan suhu terutama di sejumlah titik lokasi di Malang yang padat kendaraan seperti Jalan Ahmad Yani dan Jalan Soekarno Hatta," kata Tri.

Gas buang kendaraan menyebabkan meningkatnya efek gas rumah kaca. Melalui uji emisi gas buang kendaraan, diharapkan bisa mengendalikan efek gas rumah kaca di Malang. Untuk itu, warga pemilik kendaraan harus dirawat untuk mengendalikan gas buang.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Aminuddin, menjelaskan suhu udara di Kota Malang mencapai puncaknya karena posisi matahari yang sedang tegak lurus dengan bumi. Sehingga, menurutnya, suhu semakin panas dan dalam waktu yang semakin panjang. "Sehingga wajar jika suhu udara semakin panas," ujarnya.

Apalagi, dia menambahkan, sampai saat ini masih kemarau dan belum turun hujan. "Suhu udara akan kembali normal jika posisinya (matahari) bergeser ke belahan bumi utara."

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

3 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

5 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

6 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

12 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

20 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya