Tragedi Salim Kancil, Lima Berkas Penyidikan Diterima Jaksa

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Minggu, 25 Oktober 2015 15:21 WIB

Sejumlah tersangka aksi kekerasan terhadap aktivis petani penolak tambang di tunjukkan di depan jurnalis di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Surabaya, 30 September 2015. 22 pelaku penganiayaan ditahan usai melakukan kekerasan pada dua aktivis penolak tambang pasir Salim Kancil dan Tosan. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Lumajang - Kejaksaan Negeri Lumajang telah menerima sepuluh surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) yang berkaitan dengan kasus penganiayaan dan pembunuhan Salim Kancil. Lima di antaranya telah disertai berkas penyidikan, yakni empat kasus pembunuhan dan satu illegal mining. "Setelah tahap satu kami teliti, kami punya waktu 14 hari untuk pemeriksaan berkas," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Lumajang, Naimullah, Ahad, 25 Oktober 2015.

Menurut Naimullah, sepuluh SPDP tersebut diterima Jumat lalu. Tujuh SPDP perkara pembunuhan dan penganiayaan. Tiga lainnya perkara illegal mining.

Apabila berkas dinilai kurang lengkap, kejaksaan akan mengembalikan ke penyidik. "Kemarin ada dua berkas yang kami kembalikan, satu masih diteliti, satu dikembalikan lagi oleh penyidik," kata Naimullah. Dia mengatakan, berkas yang dikembalikan dinilai masih ada kekurangan secara formil materiil.

Naimullah membenarkan ada sejumlah tersangka yang masa penahanannya akan berakhir. Namun, penyidik telah memohon perpanjangan masa tahanan kepada Pengadilan Negeri Lumajang.

Menurut dia, Kejaksaan tidak akan memberikan target penyelesaian berkas. "Tidak ada target, kami periksa yang benar secara formil materiil," ujarnya.

Naimullah mengatakan jumlah tersangka saat ini 37 orang. Rencananya akan ada 11 berkas perkara, yang jika telah dinilai lengkap (P21), akan dilimpahkan ke pengadilan secara berbarengan. Setiap SPDP rencananya akan ditangani oleh lima orang jaksa. "Kasus ini memang prioritas, tetapi kasus lainnya juga sama pentingnya," kata dia. "Sudah tiga berkas yang kami ekpose, tambah dua berkas, ekpose lagi minggu depan."

Seperti diberitakan, pada Sabtu, 26 September 2015 terjadi penganiayaan terhadap Tosan dan pembunuhan terhadap Salim alias Kancil. Dua korban ini adalah warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Keduanya ini bersama sejumlah warga menolak penambangan pasir di Pantai Watu Pecak, pesisir Selatan Lumajang di Kecamatan Pasirian.

Sebanyak 37 orang menjadi tersangka dalam kasus ini termasuk Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana illegal mining.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

21 menit lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya