Asap dari Papua Sudah Menjalar ke Wilayah Sulawesi Tenggara  

Reporter

Sabtu, 24 Oktober 2015 14:28 WIB

Tiga kru bandara melewati dua pesawat di landasan Bandara Supadio yang diselimuti kabut asap, di landasan Bandara Supadio, Kubu Raya, Kalbar, 21 Oktober 2015. Aktivitas penerbangan domestik dan internasional di Bandara Supadio kembali terganggu asap pekat. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Kendari - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melansir asap kiriman dari Papua bagian selatan sudah menyebar memasuki beberapa daerah di Sulawesi Tenggara. Berdasarkan pantauan Satelit Himawari, Sabtu, 24 Oktober 2015, kabut asap sudah menyebar menyelimuti wilayah Kendari, Kabupaten Konawe, Kabupaten Bombana, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Baubau, Buton, dan Muna.

"Pantauan Himawari Jumat kemarin kabut asap hanya berada di Kendari dan sebagian wilayah Konsel (Konawe Selatan), namun hari ini hampir seluruh wilayah Sultra telah terkena dampak asap dari Papua," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Maritim BMKG Kendari Aris Yunatas saat dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Oktober 2015.

Pihaknya, lanjut Aris, tidak bisa memberikan keterangan pasti kapan kabut asap yang menyelimuti wilayah Sulawesi Tenggara ini akan berakhir. Pasalnya, asap tersebut merupakan asap kiriman. Apalagi saat ini, tengah bertiup angin dari arah timur Indonesia menuju barat sehingga asap di Papua dipastikan akan terus bergerak ke wilayah Sulawesi utara.

"Kami tidak bisa memprediksi kapan asap ini akan berakhir. Jika pihak terkait di Papua cepat bergerak mengatasi kebakaran di sana, kabut asap juga akan cepat menghilang," ujar Aris.

Tak hanya asap kiriman dari Papua, kabut asap di Sulawesi Tenggara juga diperparah dengan banyaknya lahan di daerah itu yang terbakar seperti di Bombana, Kolaka Timur, dan Muna.

Dampak kabut kabut asap ini, yang sudah menyebar sampai di Sulawesi Tenggara mulai menganggu aktivitas. Informasi yang dihimpun Tempo, kabut asap mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Betoambari, Kota Baubau, Jumat, 23 Oktober 2015. Pesawat Garuda yang terbang dari Makassar menuju Baubau, terpaksa delay berjam-jam karena buruknya jarak pandang.

"Ya benar, setelah pihak BMKG memberikan data ke pihak Garuda di mana berdasarkan pantauan jarak pandang di Kota Baubau hanya sampai tiga kilometer. Hal ini disebabkan kabut asap yang menyelimuti Kota Baubau termasuk di Bandara Betoambari," ungkap Natsir, Kepala BMKG Kota Baubau, membenarkan kejadian itu saat dikontak pada Jumat, 23 Oktober 2015.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

25 menit lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

7 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

9 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya