Pesawat Dilarang Mendarat di Bandung Gara-gara Kabut Polutan

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 15:27 WIB

REUTERS/Phil Noble

TEMPO.CO, Bandung - Manajer Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara Zainun Mansyur mengatakan pesawat sempat dilarang mendarat di bandara yang terletak di Bandung tersebut sejak Jumat pagi, 23 Oktober 2015. Penyebabnya adalah jarak pandang terbatas. “Sekarang sudah aktif lagi. Normalnya sejak pukul 11.25 WIB. Tadi AirAsia sudah mendarat pukul 12 siang,” ucapnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Oktober 2015.

Mansyur berujar, pengelola bandara tersebut dan maskapai sempat mendapat notices to airmen dari AirNav Indonesia soal larangan mendarat di Bandara Husein karena jarak pandangnya di bawah standar keamanan sebesar 3.900 meter. “Standar dari Kementerian Perhubungan, (jarak pandang pilot) Bandung harus di atas 3.900 meter,” tuturnya.

Menurut Mansyur, Kementerian Perhubungan sejak April 2015 menaikkan batas minimal jarak pandang aman bagi pesawat yang akan mendarat di Bandara Husein menjadi 3.900 meter, sebelumnya hanya 2.100 meter. “Antara pukul 10.30 sampai 11.00, visibility kami baru mencapai 3.000 meter,” katanya.

Gara-gara larangan tersebut, sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan pendaratannya. Sejumlah jadwal penerbangan juga terpaksa ditunda atau dibatalkan. Mansyur mencontohkan, pesawat AirAsia yang berangkat dari Singapura, Denpasar, serta Kuala Lumpur menuju Bandung, terpaksa mendarat di Bandara Cengkareng, Jakarta. “Data seluruhnya masih dikumpulkan,” ucapnya.

Kendati dilarang untuk mendarat, pesawat masih diperbolehkan terbang dari Bandara Husein. “Sejak pagi, sudah ada enam pesawat yang berangkat. Ada yang delay, tapi detailnya masih dikumpulkan,” ujar Mansyur. Dengan normalnya jarak pandang tersebut, Bandara Husein sudah beroperasi normal lagi.

Dihubungi terpisah, pegawai Bagian Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung, Yuni Yulianti, menuturkan penyebab terbatasnya jarak pandang tersebut akibat kabut. “Penyebab Bandung berkabut hari ini berasal dari polutan,” katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Oktober 2015.

Menurut Yuni, kabut polutan berbeda dengan kabut umumnya yang biasanya disebabkan oleh kumpulan uap air pada pagi hari. “Kabut karena uap air itu biasanya terjadi pagi hari dan saat siang (terkena sinar matahari) sudah clear,” ucapnya.

Yuni berujar, kabut polutan di atas Bandung yang terjadi hari ini karena kombinasi sejumlah faktor. Di antaranya kelembapan udara rendah, sinar matahari yang terik, geografis Bandung yang menyerupai cekungan, dan kecepatan angin yang rendah. “Faktor cuaca lokal menjadi pemicu terjadinya kabut hari ini. Mudah-mudahan dalam satu-dua hari ini clear,” ujarnya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

8 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

10 jam lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

1 hari lalu

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

Sepuluh bandara tersebut berdasarkan 2024 Stressful Airport Index di Eropa

Baca Selengkapnya

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

1 hari lalu

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

Dari sepuluh bandara terbersih di dunia, hanya satu bandara di Eropra yang masuk dalam daftar tersebut

Baca Selengkapnya

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

2 hari lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Manado Dibuka Lagi Usai Tutup Sementara karena Erupsi Gunung Ruang

Operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali dibuka setelah sempat ditutup sementara karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

2 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

2 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini

Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

3 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya