Paru-paru Bocah Korban Asap Riau Seperti Ada Gumpalan Awan  

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 15:41 WIB

Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan aksi Kamisan di tengah kabut asap yang menyelimuti kota di depan kantor Gubernur, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau (13/3). Selain menuntut penuntasan kasus-kasus HAM, jaringan solidaritas korban untuk keadilan juga meminta kepada Pemerintah agar secepatnya menyelesaikan permasalahan kabut asap kebakaran lahan dan hutan di Riau. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru -Ramadhani Luthfi Aerli, 9 tahun, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu 21 Oktober 2015 pukul 04.00 menjelang adzan subuh setelah berjam-jam melawan rasa sakit. Luthfi sebelumnya mengalami panas tinggi, muntah, dan kejang-kejang.

Bocah korban paparan asap di Pekanbaru itu, tak bisa diselamatkan meski sudah dirawat di Rumah Sakit Santa Maria, Pekan Baru. Dokter dan perawat medis yang menanganinya, sudah melakukan berbagai upaya. Luthfi yang divonis dokter mengalami penipisan oksigen di Jantung akhirnya meninggal.

Yuliarni, Manajer Medis Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru menuturkan, Luthfi dibawa orang tuanya dalam kondisi parah. Tim dokter memberikan infus dan oksigen di Ruang PICU. "Saat datang pasien sudah panas dan kejang-kejang, kondisinya sudah berat," kata Yuliarni.

Namun Yuliarni tidak dapat menjelaskan secara medis penyakit yang diderita Luthfi lantaran yang merawatnya merupakan dokter piket malam. "Yang merawat pasien dokter malam, saya tidak bisa jelaskan secara medis, karena bukan saya menangani," ujarnya.

Yuliarni pun tidak bisa memastikan pasien meninggal akibat gangguan asap. Namun kata dia, dampak asap itu dapat menimbulkan panas dan kejang pada anak.

Heri Wirya, ayah Lutfhi menuturkan, Selasa siang anaknya mengeluh demam kepada ibunya. Sang ibu, memberikan obat penurun panas. “Setelah minum obat anak saya tidur sampai jam 7 malam,” kata Heri Wirya, ayah korban, kepada Tempo, di rumah duka, Rabu, 21 Oktober 2015.

Namun suhu badan Lutfhi tidak kunjung turun, tepat pukul 10.00 korban mengalami muntah dan kejang-kejang. Khawatir dengan kesehatan anaknya, Heri membawa Lutfhi ke rumah sakit Santa Maria, tidak jauh dari rumahnya. Namun kesadaran Luthfi kian menurun.

Menurut Heri, anak sulungnya tak punya riwayat penyakit kronis: gangguan pernafasan atau jantung. “Fisiknya itu kuat, jarang sakit,” katanya.

Heri tidak habis pikir mengapa begitu cepat Luthfi meninggal setelah mengeluh demam, kejang-kejang dan muntah. Heri menduga sakit yang menyerang anaknya merupakan dampak dari kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru tak kunjung usai sejak dua bulan lamanya.

Dugaan Heri diperkutat dengan pernyataan tim dokter Rumah Sakit Santa Maria yang menangani Lutfhi menyebutkan, anaknya mengalami penipisan oksigen di jantung. Dari hasil foto medis rontgen dadanya, Heri mengaku paru-paru korban tampak ditutupi seperti gumpalan awan. Namun Heri tidak mengetahui persis apa sebenarnya yang menutupi paru-paru anaknya itu.

"Dokter bilang penipisan oksigen di jantung, jantungnya bengkak, paru-parunya diditutupi seperti awan-awan begitu, tapi dokter tidak menyebutkan apakah itu flek atau lendir, saya tidak paham," jelasnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya