Asap Kebakaran Hutan Menghebat, Luhut: Api Tak Bisa Padam  

Kamis, 22 Oktober 2015 14:20 WIB

Pelajar melintas di depan Monumen Pembangunan Tambun Bungai yang masih diselimuti asap pekat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Berdasarkan data BMKG, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya menunjukkan konsenrasi partikulat PM10 mencapai angka 1917.22 mikrogram per meter kubik, sementara batas berbahaya berada di angka 350. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordiantor Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia tidak mungkin dipadamkan dengan pesawat udara. Menurut dia, selain kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap tahun ini sangat besar, El Nino dan lahan gambut yang mudah terbakar semakin memperparah kebakaran.

“Yang bisa dilakukan hanya melakukan pemblokiran agar api tak semakin merembet," kata Luhut dalam konferensi pers di Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015. Apalagi, kata Luhut, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan kemungkinan hujan turun pada bulan ini sangat tipis. "Jadi, ada lima minggu masa kritis."

Baca juga:
Kabut Asap Riau: Bocah yang Meninggal Tak Punya Riwayat Sakit
Luhut Ajukan 10-15 Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan

Namun, Luhut memastikan pemerintah terus berupaya memadamkan kebakaran hutan. Sejak beberapa bulan terakhir, kata Luhut, pemadaman kebakaran hutan terus dilakukan, baik menggunakan pesawat maupun oleh personel TNI dan kepolisian. Luhut mengatakan pemerintah saat ini mempersilakan negara mana pun yang akan memberikan bantuan penanganan kebakaran hutan dan kabut asap.

Selain pemadaman dan pembatasan gerak api, Luhut mengatakan pemerintah juga tengah menggodok upaya penanganan kemanusian. "Presiden Joko Widodo meminta agar semua sumber daya yang dimiliki dikerahkan untuk meminimalisasi dampak kemanusiaan," katanya.

Rencananya, korban kebakaran hutan dan kabut asap akan dievakuasi. "Kami pindahkan ke tempat aman. Kalau ternyata kondisi di tempat tersebut juga tak mendukung, kami sedang mengkaji kemungkinan mereka untuk tinggal di kapal perang untuk sementara waktu."

Bencana kabut asap yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera semakin memburuk. Kemarin, di Pekanbaru, seorang anak bernama Ramadhani Lutfi Aeril meninggal akibat diduga terlalu banyak menghirup asap. Siswa sekolah dasar berusia sembilan tahun tersebut mengembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat di rumah sakit.

FAIZ NASHRILLAH


Berita terkait

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

13 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolri dan Menko Polhukam Pantau Arus Mudik dari Monas hingga Pelabuhan Merak, Bagaimana Kesiapan Operasi Ketupat 2024?

31 hari lalu

Kapolri dan Menko Polhukam Pantau Arus Mudik dari Monas hingga Pelabuhan Merak, Bagaimana Kesiapan Operasi Ketupat 2024?

Kapolri Listyo Sigit Prabowo lakukan pengecekan arus mudik untuk persiapan pengamanan mudik lebaran 2024 bersama Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Sempat Maju-Mundur Penetapan Suara Pemilu 2024 oleh KPU, Menko Polhukam Memastikan Tepat Waktu

44 hari lalu

Sempat Maju-Mundur Penetapan Suara Pemilu 2024 oleh KPU, Menko Polhukam Memastikan Tepat Waktu

Tenggat rekapitulasi suara oleh KPU sempat simpang siur hingga Menko Polhukam Hadi Tjahjanto instruksikan akan tepat waktu 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Hadi Tjahjanto Akui Jalin Komunikasi dengan Elite Politik

44 hari lalu

Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Hadi Tjahjanto Akui Jalin Komunikasi dengan Elite Politik

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengakui telah menjalin komunikasi dengan elite politik menjelang penetapan hasil pemilu oleh KPU. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

52 hari lalu

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

Amat langka mendengar kabar seorang koruptor dijatuhi hukuman mati, padahal UU Tipikor memungkinkannya. Seringka vonis mati untuk kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan di Detasemen Gegana Polda Jatim, Kenapa Disebut Low Explosive?

58 hari lalu

Kronologi Ledakan di Detasemen Gegana Polda Jatim, Kenapa Disebut Low Explosive?

Ledakan di Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, telah menimbulkan beberapa kerusakan. Mengapa disebut hanya low explosive?

Baca Selengkapnya

Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal Insiden Ledakan di Polda Jatim

59 hari lalu

Respons Menko Polhukam Hadi Tjahjanto soal Insiden Ledakan di Polda Jatim

Insiden ledakan terjadi di kantor Subden Jibom Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim. Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bilang begini.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus BLBI yang Dibahas Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Saat Bertemu Mahfud Md

25 Februari 2024

Kilas Balik Kasus BLBI yang Dibahas Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Saat Bertemu Mahfud Md

Skandal BLBI pada akhir 1990an belum tuntas. Ini dibahas dalam pertemuan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Mahfud Md.

Baca Selengkapnya