Satu Korban Kebakaran Gunung Lawu Sulit Diidentifikasi

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 14:15 WIB

Petugas mengevakuasi seorang pendaki yang menjadi korban kebakaran hutan di Gunung Lawu, Pos Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, 18 Oktober 2015. Sebanyak enam orang pendaki tewas dan belasan orang mengalami luka bakar saat terjadi kebakaran di sekitar Pos III hingga Pos IV jalur pendakian Gunung Lawu. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Magetan - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengidentifikasi enam dari tujuh jenazah korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu. Pengidentifikasian jenazah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Sayidiman, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sejak Ahad hingga Senin kemarin.

Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur Komisaris Besar Umar Shahab mengatakan pengidentifikasian korban ketujuh terkendala kondisi tubuh yang seratus persen hangus terbakar. "Perlu dilakukan tes DNA. Kami sudah mengambil sampel DNA keluarga yang datang ke sini (RSUD dr Sayidiman) untuk dijadikan pembanding," ujar Umar.

Menurut dia, pemeriksaan DNA membutuhkan waktu paling lama dua pekan. Umar berharap kepada pihak keluarga untuk sabar menanti pemeriksaan tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan identitas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, satu jenazah korban tersebut diprediksi bernama Aris Munandar, warga Kelurahan Sanan Wetan, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Pria ini sudah tiga tahun berdomisili di Jakarta untuk bekerja.

Suryanto, ayah Aris, mendapatkan kabar ihwal kematian orang yang diduga anaknya itu dari rekannya yang ikut mendaki Gunung Lawu. "Awalnya saya tidak mengira kalau Aris jadi korban, setelah menelepon temannya saya langsung ke sini (RSUD dr Sayidiman)," ucap dia.

Suryanto berharap agar DVI segera berhasil mengidentifikasi anaknya dengan uji DNA. Sehingga kepastian tentang meninggalnya Aris bisa diketahui secepat mungkin.

Berikut data para korban yang berhasil diidentifikasi:

1. Awang Feri Frandika, 25 tahun, warga Desa Dungus, Kecamatan Karangasri, Kabupaten Ngawi. Awang tercatat sebagai mahasiwa Universitas Suryo, Ngawi.
2. Nanang Setia Utama, 16 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.
3. Rita Septi Hurika, 21 tahun, warga Desa Gelung, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Rita juga tercatat sebagai mahasiswi Universitas Suryo, Ngawi, dan kekasih Awang Feri Frandika.
4. Sumarwan, 48 tahun, warga Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Sumarwan diketahui bekerja sebagai Sekretaris Desa Beran dan ayah dari Nanang Setia Utama.
5. Joko Prayitno, 31 tahun, warga Jalan Asia Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
6. Kartini, 29 tahun, warga Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
7. Masih belum diketahui identitasnya. Namun korban tak dikenali ini sudah dipastikan berjenis kelamin laki-laki.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya