Remaja Pembuang Balita, Nenek: Tak Normal Sejak Lahir

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 20 Oktober 2015 05:09 WIB

Ilustrasi. gcaptain.com

TEMPO.CO , Makassar: Penyidik Kepolisian Sektor Panakkukang akan melakukan tes kejiwaan terhadap AR (14), remaja yang tega membuang seorang balita, FI (2), ke dalam sumur di sebuah rumah kosong di Jalan Sukaria I, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Minggu, 18 Oktober.

Hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap AR akan menentukan kelanjutan proses hukum atas kasus tersebut. Tes kejiwaan dilaksanakan setelah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dan Tim Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat.

"Kami usahakan secepatnya. Kalau bisa hari ini (Senin, 19 Oktober), tapi saya belum bisa pastikan," kata Kepala Polsek Panakkukang, Komisaris Woro Susilo, kepada Tempo, Senin, 19 Oktober.

Woro menambahkan bila hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap AR membuktikan sang remaja itu mengalami gangguan kejiwaan, maka proses hukum tentunya tidak dapat dilanjutkan. Kepolisian tidak mungkin mempidanakan seseorang yang ternyata gila.

"Kami akan kembalikan ke keluarganya dengan catatan diberikan pengobatan," ujar dia.

Menurut Woro, pengobatan dan pengawasan terhadap AR maupun orang lain yang memiliki gangguan kejiwaan sangat penting. Itu dimaksudkan agar tidak ada lagi kejadian serupa yang menewaskan balita FI. "Fungsi pengawasan keluarga sangat penting supaya tidak ada lagi insiden nahas seperti kemarin," tuturnya.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Komisaris Besar Budi Heryadi, mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan dari Polsek Panakukkang perihal rencana tes kejiwaan terhadap remaja pembuang balita ke sumur.

"Sampai sekarang belum ada laporan soal itu. Biar nanti kami koordinasikan lagi bagaimana teknisnya," ucap dia.

Budi menerangkan bila nantinya sudah ada permintaan secara resmi, pihaknya akan membahasnya di internal terlebih dulu. RS Bhayangkara tidak bisa langsung mengambil tindakan. Musababnya, mesti mengecek terlebih dulu rekam jejak terperiksa, apakah sudah sempat ditangani rumah sakit lain atau tidak.

Kejadian tidak disangka itu bermula saat FI sedang bermain di depan rumahnya di Jalan Sukamana, Kecamatan Panakkukang. AR lantas menghampiri dan membawa korban ke sebuah rumah kosong di Jalan Sukaria I. Di tempat itulah, AR langsung menceburkan FI ke dalam sumur tanpa alasan jelas.

Usai melakukan perbuatan keji itu, AR mendatangi ibu FI, Sinar Daeng Kenna, untuk menyampaikan anaknya sudah berada di dalam sumur. Keluarga FI panik dan langsung mengecek informasi tersebut. Saat keluarga korban datang, ternyata FI sudah tenggelam sehingga langsung dievakuasi oleh pihak keluarga.

Paman FI, Jafar (26), mengatakan keluarga mulanya mengira korban hilang lantaran tidak ditemukan di rumah. Jafar mengaku sudah ingin mengumumkan berita kehilangan itu ke masjid. Tiba-tiba, dia mendapati kabar FI ditenggelamkan oleh di sebuah sumur. "Saya sendiri yang turun mengevakuasi mayat korban," kata dia.

Adapun, nenek AR, Herawati, menyampaikan saat kejadian dia tengah tertidur sehingga tidak memperhatikan sang cucu ternyata telah keluar rumah. Ia mengakui cucunya itu memang tidak normal sejak lahir. Keberadaan AR di rumahnya hanya dititipkan sementara ayahnya pergi bekerja.

TRI YARI KURNIAWAN


Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

5 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

11 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya