Kabut Asap, Jarak Pandang Bandara Bulungan Hanya 100 Meter  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 19 Oktober 2015 16:04 WIB

Suasana Sungai Kahayan yang berselimut kabut asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menemukan bahwa dari Januari hingga September 2015, ada 16.334 titik panas (berdasarkan LAPAN) atau 24.086 (berdasarkan NASA FIRM) yang tersebar di lima provinsi yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Riau. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Balikpapan - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan ketebalan asap kian pekat melanda kota/kabupaten setempat. Paling parah terjadi di Bandar Udara Tanjung Selor Bulungan, Kalimantan Utara, dengan jarak pandang penerbangan hanya sejauh 100 meter.

“Jarak pandang pilot pesawat hanya sejauh 100 meter pada siang ini,” kata Kepala Seksi BMKG Balikpapan Abdul Haris pada Senin, 19 Oktober 2015.

Abdul mengatakan Kabupaten Bulungan paling terdampak asap kebakaran hutan, yang kini lokasinya sudah menyebar di hampir seluruh wilayah Kalimantan. Wilayah Bulungan berada di tengah-tengah Kalimantan sehingga menerima asap kiriman dari berbagai lokasi di sekitarnya.

“Apalagi, sekarang ini, Kaltim juga mengalami kebakaran hutan sendiri. Tercatat, ada 120 titik panas yang terdeteksi ada di Kaltim,” ucapnya.

Selain itu, Abdul menuturkan, gangguan asap juga dialami bandara lainnya seperti di Tarakan, Berau, hingga Balikpapan. Ketebalan asap masih dalam tahap mengkhawatirkan, yakni menembus jarak pandang 500 meter hingga 800 meter di tiga bandara ini.

“Bandara di Tarakan dan Berau jarak pandang penerbangan sejauh 500 meter, sedangkan di Balikpapan sudah mencapai 800 meter,” tuturnya.

Abdul menyatakan ketebalan asap ini dipastikan mengganggu seluruh aktivitas penerbangan di Balikpapan, Berau, dan Tarakan. Dia menyebutkan jarak pandang minimal pendaratan pesawat setidaknya sejauh 800 meter untuk penerbangan pesawat besar. “Sehingga kalau di bawah 800 meter, dipastikan bandaranya akan ditutup sementara, menuggu membaiknya cuaca,” ujarnya.

BMKG Balikpapan memperkirakan asap kebakaran hutan ini membutuhkan waktu untuk mengantisipasinya. Mereka juga memperkirakan musim hujan kemungkinan baru akan terjadi memasuki akhir 2015. "Musim hujan kemungkinan akan tiba pada bulan Desember nanti. Asap juga memperlambat terjadinya musim hujan di Kaltim,” katanya.



SG WIBISONO


Berita terkait

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

12 menit lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

4 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

6 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

7 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

8 jam lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

11 jam lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

12 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

12 jam lalu

Gempa M4,8 di Laut Guncang Banten dan Sekitarnya, Disusul Gempa M3,3

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

16 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

22 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya