Kapolsek Cantik Termuda Ini Siap Melayani 24 Jam

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 17 Oktober 2015 13:27 WIB

Iptu Dhayita Daneswari menaiki sepeda Motor pribadi tiap harinya yang digunakan untuk bertugas ke Polsek Candisari, Semarang, 16 Oktober 2015. Menjadi Kapolsek, Dhayita akan memimpin sekitar 30 anggota polisi. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Inspektur Satu Dhayita Daneswari, menjadi kepala kepolisian sektor termuda dengan usia 23 tahun. Perempuan lajang asli Kota Semarang itu kini menjadi Kapolsek Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan anggota pasukan 30 orang yang rata-rata usianya lebih tua dari dirinya. Kapolsek cantik termuda itu menyatakan siap melayani 24 jam.

“Telepon selulerku aktif 24 jam," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, di Mapolsek Candisari, Kota Semarang, Jumat malam, 16 Oktober 2015. "Hubungi saya, saya datang.”

Sikap Dhayita itu ia buktikan saat wawancara dengan Tempo, saat itu Dhayita sedang bersiap mengamankan acara stand-up comedy di sebuah hotel dalam wilayah kerjanya. Dhayita merasa bertanggung jawab atas segala sesuatu yang ada di wilayah kerjanya. “Jadi tak pernah berpikir bagaimana mau libur,” kata Dhayita menambahkan.

Sebagai perempuan muda yang sudah punya tanggung jawab menjaga ketertiban dan perlindungan masyarakat, Dhayita tak sempat memikirkan kesukaan halnya anak muda seusianya. Dia mengaku tak suka menonton konser dengan berdesakan. Sebaliknya ia siap berdesakan ketika menghadapi aksi demontrasi yang biasanya menempatkan polwan di garda terdepan bila menghadapi unjuk rasa. “Polwan di depan memang tugas. Tapi kalau hiburan ramai tak suka,” katanya.

Namun, Dhayita suka menonton film. Meski hanya film tertentu juga yang ia sukai. Salah satu film yang ia sukai adalah film Taken bercerita tentang human trafficking atau perdagangan manusia. Film itu ia nilai sangat inspiratif karena menceritakan perdagangan manusia, mengambarkan hal-hal di luar dugaan. “Bisa jadi kisahnya terjadi di negara kita.”

Baginya film itu juga memberi pelajaran bagi dirinya yang menghadapi kasus kekerasan perempuan dan anak. “Karena berisi bagaimana bermain insting membongkar kasus perdagangan manusia,” katanya.

EDI FAISOL

Liverpool Beruntung, Ini Bukti Klopp Pesulap Hebat
Geger Freeport, Inilah 5 Tanda yang Mencurigakan

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

10 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

23 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

1 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya