Megawati dan Xi Jinping Perkuat Jalur Sutra Maritim Abad 21

Reporter

Jumat, 16 Oktober 2015 09:01 WIB

Megawati Soekarnoputri memberikan pidato kebudayaan dalam seminar internasional arsip Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok, di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta, 26 Mei 2015. Mega mengatakan semangat Dasa Sila Bandung menjadi basis kekuatan moral bangsa-bangsa untuk merdeka. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat untuk terus memantapkan hubungan dan kerja sama Indonesia dan Tiongkok yang telah berjalan baik, dalam kerangka mitra strategis komprehensif.

"Kami bicara bagaimana agar kemitraan strategis komprehensif yang telah disepakati kedua negara dapat lebih dimantapkan dan dijabarkan lebih nyata lagi, sehingga menguntungkan bagi kedua pihak," kata Megawati kepada Antara, di Beijing, Kamis malam, 15 Oktober 2015, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Xi di Balai Agung Rakyat.

Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan kunjungan ke Tiongkok 12-15 Oktober antara lain untuk meresmikan pembangunan Pusat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok "Rumah Soekarno" di Shenzhen dan pembicara pada salah satu panel bertajuk "Political Leadership: New Concensus for Politic Party", pada forum International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Beijing, didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo.

Ia mengatakan banyak kerja sama yang dapat dibangun dengan Tiongkok, terlebih Indonesia dan Tiongkok memiliki kesamaan dalam membangunan sektor maritim. "Tiongkok memiliki proyek Jalur Sutra Maritim Abad 21, dan kita memiliki proyek Poros Maritim, ini peluang sangat bagus bagi Indonesia untuk bisa mengembangkan diri, tentu dengan tetap melihat peluang yang sesuai dengan kebutuhan kita," kata Megawati.

"Kami ingin agar kerja sama tersebut juga turut memajukan wilayah Timur Indonesia, karena fokus pembangunan kita kan ke Timur, tanpa mengabaikan wilayah barat Indonesia yang telah berkembang maju," ujarnya menambahkan.

Megawati menyatakan kokohnya hubungan Indonesia dan Tiongkok telah tercatat dalam tinta emas sejarah kedua bangsa. Kunjungan muhibah Laksamanan Cheng Ho sekitar abad 15 ke bumi Nusantara, merupakan dasar sekaligus tonggak sejarah yang kokoh bagi hubungan persaudaraan serta pershabatan kedua bangsa, kedua negara.

Interaksi antarkedua bangsa, dalam konteks jalur sutra tidak dapat dipungkiri turut memperkaya dan menumbuhkembangkan budaya di kedua negara, bahkan jauh melampaui batas-batas negara seperti yang telah dikenal oleh generasi ke generasi di Indonesia.

"Indonesia dan Tiongkok adalah dua bangsa yang memiliki nilai kebudayaan sangat tua dan tinggi. Kita tdak boleh lengah dalam menyikapi setiap berkembangan global yang terjadi. Perkuatan nilai-nilai budaya bangsa harus terus dilakukan, ditumbuhkkembangkan, agar kita tetap mampu menghadapi segala tantangan berat di masa depan, sekaligus mememberikan kontribusi maskimal bagi terciptanya perdamaian dunia," tutur Megawati.

Tentang kecenderungan Indonesia terus menjadi pasar bagi produk-produk asing, termasuk produk Tiongkok jika Jalur Sutra Maritim Abad 21 Tiongkok dan Poros Maritim Indonesia, terhubung, ia mengatakan,"Itu semua tergantung kita. Karenanya dalam Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini kita tekankan Trisakti yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya," ungkapnya.

Indonesia memiliki sumber daya alam, serta potensi ekonomi yang melimpah. "Kita harus dapat memilih, memilah, mana yang dapat kita kembangkan dan produksi sendiri, mana yang kita masih harus impor. Jadi berdikari, bukan berarti kita menutup diri dan anti-asing. Kita yang harus mampu memilih dan memilah," kata Megawati.

Presiden Xi Jinping yang menyapa Megawati sebagai teman lama, menyampaikan gambaran umum tentang "Jalur Sutra Maritim Abad 21" dan berharap proyek tersebut dapat bermanfaat pula bagi Indonesia, bagi kemajuan bersama Indonesia dan Tiongkok di masa datang.

Dalam kunjungannya ke Tiongkok Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua Bidang Politik PDIP Hugo Andreas Pairera dan Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan PDIP Rokhmin Dahuri, mantan Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia, Imron Cotan.

ANTARA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

17 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya