Asap Kian Pekat Warga Pekanbaru Berburu Tabung Oksigen  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 7 Oktober 2015 09:04 WIB

Aulia (2 tahun) ditemani ayahnya di posko evakuasi korban asap di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, 30 September 2015. Pemerintah Kota Pekanbaru mengubah dua ruangan di kantor balai kota untuk evakuasi bayi dan anak-anak. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat menyelimuti Riau. Kualitas udara memburuk melebihi ambang batas mencapai 900 Psi atau berbahaya. Pekatnya asap menyebar hingga ke dalam rumah. Alhasil warga Pekanbaru terpaksa menggunakan alat bantu oksigen untuk bernafas.

"Tidak ada lagi tempat berlindung, rumah pun sudah dimasuki asap," kata Denny, warga Jalan pontianak, saat ditemui Tempo, di Toko Indo Alkes, Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Selasa, 6 Oktober 2015.

Denny harus membeli dua tabung oksigen merk Oxycan (oksign portable dalam kaleng) untuk keluarganya di rumah. Denny mengaku, dia, istri dan dua anaknya sudah tidak sanggup lagi menahan kepungan asap yang menyesaki rumah. "Kasihan anak saya masih kecil-kecil," kata Denny.

Pembeli lainnya Harsya mengatakan, kabut asap juga sudah menyesaki kantor tempatnya bekerja. Dia membeli dua tabung oksiben merk Oxycan untuk dipakai bersama rekan kerjanya di kantor. "Kantor kami juga dipenuhi asap," katanya.

Pantauan Tempo di toko alat kesehatan Indoalkes, Jalan Ahmad Yani, terus didatangi warga, baik itu membeli oksigen maupun masker. Pemilik toko pun dibuat kewalahan memenuhi permintaan konsumen yang melonjak tajam menyusul kabut asap semakin pekat. "Kami kehabisan stok barang," kata pemilik toko, Oscar, saat ditemui Tempo.

Padalah kata Oscar, toko miliknya merupakan distributor alat kesehatan wilayah I di Sumatera. Dia selalu kehabisan stok barang seperti oksigen dan masker lantaran permintaan tinggi. Belum lagi harus memenuhi permintaan rumah sakit dan instansi swasta dan pemerintahan dalam jumlah besar. "Permintaan tinggi, tapi stok barang itu tidak ada," kata Oscar. (Lihat video Serbuan Asap Indonesia Batalkan Sejumlah Pertandingan Olahraga, Ini Usaha Pemerintah Menangani Kabut Asap)

Oskar menjelakan, dalam satu bulan biasanya dia mendapatkan pasokan okxigen merk Oxycan sebanyak 75 kotak. 1 Kotak berisi 12 tabung, 1 tabung oksigen harganya Rp 50 ribu. Oksigen jenis ini hanya dapat dipakai enam kali dengan cara disemprotkan ke mulut. "Dalam sehari saja habis empat kotak," ujarnya.

Menurut Oscar, warga bahkan membeli oksigen tabung 12 kilogram untuk disediakan di rumah. Padahal oksigen tersebut biasanya digunakan oleh rumah sakit di ruang perawatan. Namun pekatnya asap di Pekanbaru membuat masyarakat khawatir sehingga harus menyediakan oksegen tabung 12 kg di rumah. Untuk oksigen tabung ini dijual dengan harga Rp 850 ribu satu set beserta trolinya. Oksigen ini dapat diisi ulang dengan harga pengisian Rp 35 ribu satu tabung. "Tapi untuk oksigen tabung ini juga sudah habis," kata Oscar.

Oscar mengaku kebingungan mencari stok barang. Menurut Oscar, terputusnya stok oksigen di Riau disebabkan lumpuhnya Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru akibat kabut asap, sehingga barang yang dipesan melalui jasa pelayanan kargo terhambat. "Pesawat tidak bisa terbang, kargo jadi terhambat. Daerah tetangga seperti Padang dan Medan pun tidak mau memberikan barang karena mereka juga terdampak asap," jelasnya.

RIYAN NOFITRA



Baca juga:
G30S 1965: Terungkap, Kedekatan Soeharto dan Letkol Untung
Minta Maaf ke Sukarno? Titiek:Kenapa Harus, Pak Harto Itu...

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya