TEMPO Interaktif, Jambi:Penyakit ngorok kian mengganas di kawasan Desa Kasiro Ilir, Kecamatan Batangasai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, 40 ekor kerbau milik warga dalam beberapa hari terakhir ini diketahui mati secara mendadak dengan ciri-ciri seperti terserang penyakit ngorok. Sebulan lalu penyakit serupa juga telah menyerangkerbau milik warga setempat, belasan kerbau jugamengalami nasib yang sama. Namun jumlahnya belumsebanyak seperti sekarang.Camat Batangasai, Edwar, mengaku telah menerima laporan kalau di daerahnya sejak beberapa hari ini penyakit ngorok kembali menyerang kerbau milik warga. "Benar kami telah menerima laporan adanya matinya kerbau milik warga mencapai 40 ekor, diduga terserang penyakit ngorok,"ujarnya.Camat Edwar telah meminta Dinas Peternakan setempat untuk melihat dan mendata lebih jauh tentang adanya informasi tersebut. Jika perlu segera mengambil langkah-langkah yang tepat, agar tidak menimbulkan kerugian lebih banyak lagi. Misalnya, mengkarantina kerbau-kerbau warga yang belum terjangkit.Akibatnya, sekarang warga yang memiliki ternak kerbausecara rame-rame menjual hewan ternaknya dengan hargamurah, sebagai upaya untuk menghindari kerugian lebihbesar.Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sarolangun AhmadSurya, mengakui, kematian kerbau-kerbau ituakibat Ngorok. Ciri-ciri penyakit Ngorok ini, antara lain kerbau terlihat tak punya gairah makan lalu dihidung dan mulutnya mengeluarkan lendir serta mengerang seperti terdengar suara ngorok.Syaipul Bakhori
Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku
23 November 2023
Tingkatkan Populasi Ternak: Mentan Amran Dorong Produktivitas Semen Beku
Kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman ke BBIB Singosari, guna mendorong peningkatan produktivitas semen beku ternak sehingga populasi ternak Indonesia dan susu.