Salim Kancil Tewas, Polisi: Tosan Saksi Kunci

Reporter

Rabu, 30 September 2015 23:29 WIB

Massa yang tergabung dalam aliansi Sedulur Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim (52) alias Kancil yang terjadi pada Sabtu 26 September 2015 di depan Gedung DPRD Kota Malang, 28 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Polisi menunggu untuk bisa menggali keterangan dari Tosan, seorang warga yang menjadi saksi kunci kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap warga penolak keberadaan tambang ilegal di Desa Selok Awar awar, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur. Tosan adalah korban yang mengalami luka berat dari penganiayaan itu. Rekannya, Salim alias Kancil, menjadi korban tewas

Tosan tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, karena luka-luka yang dialaminya akibat penganiayaan pada Sabtu pagi 26 September 2015. Dia kini menerima penjagaan khusus dari personel Polda Jawa Timur.

“Kami harus menunggu keterangan dari Tosan, karena dia saksi kunci,” kata Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji, Rabu 30 September 2015.

Sebanyak empat personil polisi menjaga Tosan seperti yang terlihat hari ini. Sebelumnya hanya ada sang isteri yang setia menjaga. "Selama ini ada penjagaan kok, tapi mulai hari ini digiatkan lagi," kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar, Fadly Munzir Ismail, berdalih, Rabu 30 September 2015.

Menurutnya, selama ini sudah ditempatkan petugas Kepolisian untuk berjaga. Bahkan, mereka mengawal sejak dari Lumajang ke RSSA Malang. Penjagaan, katanya, untuk memberikan jaminan keamanan bagi Tosan. Lantaran Tosan merupakan saksi korban yang harus dilindungi dan dijaga keselamatannya.

Fadly menengok Tosan dan menyerahkan bantuan uang tunai untuk pengobatannya. Ia berharap uang itu bisa meringankan biaya pengobatan. Fadly juga memastikan, jika proses hukum terus berlanjut karena polisi telah menetapkan 22 tersangka.

Teman Tosan, Abdul Rosyid, membenarkan sejak dirawat 27 September 2015 di RSSA Malang, tak ada polisi yang menjaga. Hanya keluarga dan aktivis antitambang yang bergantian berjaga. "Polisi mengawal dari Lumajang ke Malang. Setelah itu pulang," ujarnya.

Selanjutnya, penyidik dari Kepolisian Daerah Jawa Timur menemui Tosan hendak memintai keterangan. Setelah diketahui Tosan tak bisa berkomunikasi, penyidik membatalkan penyidikan. "Baru polisi berjaga setelah Kapolres Lumajang datang," ujarnya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

8 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

11 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

31 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya