Menangis, Adnan Buyung Menulis Wasiatnya...  

Reporter

Kamis, 24 September 2015 07:30 WIB

Pengacara senior Adnan Buyung Nasution sempat menuliskan pesan melalui rekan seprofesinya, Todung Mulya Lubis. TEMPO/Destrianita Kusumastuti

TEMPO.CO, Jakarta - Adnan Buyung Nasution, 81 tahun, menuliskan wasiatnya soal perjuangan hukum dan keadilan bagi rakyat miskin. Di atas secarik kertas, Adnan Buyung menulis, "Jagalah LBH/YLBI teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin tertindas".

Pengacara senior Todung Mulya Lubis menceritakan saat-saat Adnan Buyung Nasution, menuliskan pesan tersebut menggunakan spidol berwarna merah. Kepada Tempo, Todung mengatakan momen itu terjadi pada Minggu siang, 20 September 2015, ketika Todung menjenguk Adnan Buyung Nasution di Rumah Sakit Pondok Indah.

Namun setelah selesai membesuk dan sampai di rumah, Todung merasa tak tenang. Todung akhirnya kembali lagi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Adnan Buyung Nasution. "Minggu malam saya balik lagi," kata Todung di rumah duka, Rabu, 23 September 2015.

Sesampainya di depan Adnan Buyung Nasution, Todung terenyuh karena melihat Adnan Buyung memegang tangannya sambil menangis. "Saya juga menangis melihat kondisinya semakin memburuk," ujar Todung.

Saat itu bibir Adnan Buyung Nasution, bergetar seperti ingin menyampaikan sesuatu, tapi dia kesulitan mengucapkannya karena mulutnya tertutup ventilator. Anggota keluarga Adnan Buyung yang turut berjaga di situ, dengan sigap memberikan secarik kertas dan spidol merah kepada Adnan Buyung Nasution. (Baca: Johan Budi: Adnan Buyung Selalu Terusik oleh Ketidakadilan)

Perlahan, bersamaan dengan air mata yang masih mengalir, Adnan Buyung mengayunkan spidol merah di tangannya dengan gemetar. Setelah selesai menulis, kertas itu kemudian diberikannya kepada Todung. Todung lalu membacanya dan berkata, "Saya akan pegang amanat ini."

Menurut Todung, sosok Adnan Buyung mampu memberikan inspirasi. Todung mengenal Buyung sebagai pendiri Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, yang berpihak pada kaum lemah. (Baca: Di Akhir Napasnya, Adnan Buyung Masih Berpikir Keadilan bagi Si Miskin)

Todung tak mengira, itu wasiat terakhir Adnan Buyung kepada Todung dan rekan-rekannya. Menurut Todung, pesan itu sesungguhnya bukan untuk dirinya, tapi seluruh penegak hukum di Indonesia. "Pesan bagi semuanya adalah, dia saja dalam sakitnya masih memikirkan negerinya, bangsanya. Dia seperti tidak bisa menerima sakitnya, 'Kenapa saya tak bisa berbuat sesuatu lagi'. Itu pesannya. Tapi, ya namanya umur ya urusan Allah, kita doakan yang terbaik," ujarnya.

DESTRIANITA K.





Advertising
Advertising

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

8 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya