12 Ekor Kambing Mati Dimakan Harimau Kelaparan di Bengkulu  

Reporter

Selasa, 22 September 2015 15:18 WIB

Harimau Sumatra di Logas, Riau. AP/WWF Indonesia-PHKA

TEMPO.CO, Bengkulu - Sebanyak 12 ekor kambing ternak milik warga Desa Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, ditemukan mati dengan luka terkam di leher. Bangkainya ditemukan di afdeling 8 kawasan PTPN VII, tidak jauh dari Taman Hutan Buru Semidang Bukit Kabu.

"Melihat luka di leher kambing, kami menduga diterkam harimau," kata Kepala Desa Padang Pelawi, Ridi Kiswantoro, saat dihubungi pada Selasa, 22 September 2015.

Menurut Ridi, ada lebih dari dua harimau yang memangsa kambing-kambing tersebut. Satwa liar tersebut diduga turun dari kawasan hutan Taman Buru Semidang Bukit Kabu.

Saat ini, ucap Ridi, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam sudah berada di sekitar lokasi ditemukannya bangkai kambing. "Bangkai kambing sengaja belum dikubur atas perintah BKSDA untuk memancing keluarnya harimau."

Secara terpisah, kelompok Protection of Flora and Fauna (Profauna) menyatakan kabut asap kebakaran hutan berdampak pada pernapasan satwa liar. "Selain itu, memicu satwa keluar habitat, sehingga menimbulkan konflik antara satwa liar dan manusia," ucap Ketua Profauna Rosek Nursahid, Senin, 21 September 2015.

Jika tak diantisipasi, ujar dia, hal itu akan menimbulkan korban satwa. Namun, sejauh ini, Profauna belum menemukan adanya satwa yang mati karena menjadi korban kabut asap. Hingga kini, mereka baru menerima laporan adanya sejumlah satwa, seperti orang utan, yang keluar dari habitatnya di Pontianak, Kalimantan Barat.

Selain di Sumatera, kebakaran hutan terjadi di Pegunungan Hyang pada pekan kemarin. Wilayah pegunungan ini mencakup tiga kabupaten, yakni Kabupaten Probolinggo, Jember, dan Situbondo. Kebakaran juga menyebabkan peningkatan suhu udara di Gunung Argopuro, yang masuk dalam kompleks Pegunungan Hyang.

Remon, Kepala Pengendali Lapangan Masyarakat Peduli Api setempat, mengatakan ada peningkatan suhu udara di tiga titik di lahan seluas 2 hektare. "Suhunya bisa mencapai 38-40 derajat Celcius," ujarnya.

Tingginya suhu di sekitar titik api itu lantaran bara api yang masih menyala hingga saat ini. "Bara di bawahnya masih menyala," tutur Remon. Tak terbayang dampaknya di area hutan gambut di Sumatera dan Kalimantan yang jauh lebih luas.

PHESI ESTER JULIKAWATI | EKO WIDIANTO | DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

34 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

35 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

40 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

41 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

51 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya