Ini Alasan Semen Indonesia Ngotot Bangun Pabrik di Rembang

Reporter

Jumat, 18 September 2015 17:53 WIB

Suparni. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Indonesia terus membangun pabrik semen di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Padahal sebagian penduduk setempat masih menggugat ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya. (Baca: Kenapa Pabrik Semen di Rembang Menuai Kontroversi?)

Sebelumnya, PT Semen Indonesia berencana membangun pabrik di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang juga termasuk Pegunungan Kendeng. Rencana itu kandas karena warga, yang diwakili tokoh masyarakat Samin, Gunretno, menang hingga tingkat Mahkamah Agung. (Baca: Ganjar Pranowo: Gara-gara Investigasi Tempo Saya Dimarahi)

Direktur PT Semen Indonesia Suparni mengakui perusahaannya memang menyerah di Pati. “Pati adalah kawasan bentang alam karst, sama dengan Blora dan Grobogan. Sedangkan Rembang tidak,” ujarnya. “Karena itu, tidak ada salahnya melakukan penambangan batu kapur di sana,” ucap Suparni saat Tempo bertandang ke kantornya, Senin, 31 Agustus 2015.

Menurut Suparni, Rembang dipilih perusahaannya karena batu kapur di sana memenuhi syarat dan berdeposit besar. “Ketebalannya juga luar biasa banyak. Tingginya sampai 420-an meter dari permukaan laut.”

Suparni menjelaskan, sebagai perusahaan semen nomor 1 di negeri ini, PT Semen Indonesia memiliki market share 43-44 persen. Sedangkan pada waktu normal bisa mencapai 56 persen per tahun. PT Semen Indonesia membutuhkan lokasi yang memiliki bahan baku, infrastruktur atau fasilitas distribusi, dan pasar. “Di Rembang itu ada bahan baku, ada akses ke jalan Jawa bagian utara. Pelabuhan juga dimungkinkan, karena ada laut di sana.”

Hingga kini, para penolak pabrik semen masih tinggal di “tenda perjuangan” di kawasan pabrik PT Semen Indonesia. Sutaji, 48 tahun, ibu asal Kelurahan Tegaldowo, Kecamatan Gunem, menuturkan para penduduk akan terus menolak pabrik PT Semen Indonesia beroperasi di sana. “Ini tanah tak akan kami jual. Akan kami turunkan ke anak-cucu.”

(Selengkapnya, baca majalah Tempo: Izin Janggal Bukit Kapur)

TIM INVESTIGASI TEMPO

Berita terkait

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

44 hari lalu

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto

Baca Selengkapnya

Semen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023

3 Agustus 2023

Semen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023

Laba bersih PT Semen Indonesia Tbk ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp17,03 triliun pada semester I-2023.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

12 Juli 2023

Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

3 April 2023

Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

Jembatan JUwana dibuka untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati - Rembang, khusus menjelang mudik Lebaran 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

30 Januari 2023

Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

Perusahaan riset pasar keuangan Astronacci International memperkirakan saham-saham yang berpotensi mengalami kenaikan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

23 September 2022

Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.

Baca Selengkapnya

Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

23 September 2022

Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.

Baca Selengkapnya

78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

11 Agustus 2022

78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus pada 10 Agustus 2022 berusia 78 tahun. Berikut profil dan karya-karya sang ulama yang sastrawan ini.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan, Warga Terdampak Kerusakan Lingkungan: KLHK Kurang Cermat

21 Juli 2022

Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan, Warga Terdampak Kerusakan Lingkungan: KLHK Kurang Cermat

Penghargaan Green Leadership untuk Gubernur Ganjar Pranowo dipertanyakan oleh warga terdampak kerusakan lingkungan di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya