Adri Chroin, Brimob Cantik Jago Tembak

Reporter

Rabu, 9 September 2015 19:26 WIB

Bripda Adri Chroin Ade Oktami. facebook/Adri Chroin Ade Oktami

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jangan terbuai oleh wajah ayu Adri Chroin Ade Oktami. Di balik senyum manisnya, perempuan 23 tahun ini punya kemahiran yang bikin gemetar. Ternyata Adri terkenal jago menembak dengan berbagai jenis senjata api. Mulai dari revolver, pistol glock, hingga steyr AUG (senapan otomatis standar Brimob.

Adri adalah anggota Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Sudah empat tahun ia menjadi polisi dan saat ini berpangkat brigadir dua. "Menjadi polisi sudah menjadi cita-cita sejak kecil," kata Adri, memulai kisahnya, di markas Brimob Baciro, Yogyakarta, Rabu, 9 September 2015.

Perempuan kelahiran Demak, Jawa Tengah, dan tinggal di Bantul sejak kecil ini mahir urusan tembak-menembak. Sebab, ia memang dilatih sebagai penembak. Menjadi penembak memang obsesinya sejak kecil. Adri sering melihat ayahnya membawa senjata api karena memang ayahnya seorang tentara.

Namun, Adri mengenang, saat itu ia tidak berani memegang senjata karena dilarang ayahnya. Usai lulus SMA 1 Jetis, Bantul 2010, ia mendaftar ke Brimob di Yogyakarta. Setelah diterima, ia menjalani pendidikan polisi di Ciputat, Tangerang. Selesai pendidikan, September 2011, ia ditugaskan di Brimob Polda Yogyakarta.

Belum cukup itu, ia juga mengikuti pendidikan dasar Brimob di Pusat Pendidikan Brimob Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, selama tiga bulan. Ia dilatih lima kemampuan anggota Brimob. Yaitu kemampuan penanggulangan huru hara, search and rescue, penjinak bom, keahlian kimia, biologi dan radioaktif, serta perlawanan teror.

Ia mengisahkan, saat pelatihan menembak di Watukosek, dari 50 polisi berpangkat perwira dan bintara, ia satu-satunya polisi wanita. Keinginan sejak kecil mengoperasikan senjata api terjawab saat mendapat pelatihan di Ciputat. "Semua anggota ada latihan menembak, sebulan sekali pasti ada latihan, tapi kadang lebih," kata Adri.

Adri mengaku paling sering berlatih menggunakan senjata laras pendek jenis revolver dan senjata laras panjang berjenis steyr AUG. Jarak paling jauh untuk sasaran tembak yaitu 150 meter. Ia mengaku selalu tepat sasaran. Ia mengaku, sebagai polisi tidak merasa berat mengemban amanat. "Namanya tugas, dengan senang hati dijalani."

Di sela tugasnya sebagai polisi, Adri juga melanjutkan pendidikan di Universitas Widya Mataram jurusan Ilmu Hukum semester 3. Ia menambahkan, sebagai polisi ia mengemban tugas mengayomi masyarakat. Saat ditanya pangkat tertinggi yang akan dicapai, ia mengaku berprinsi seperti waktu yang mengalir.

Komisaris Murlani, Kepala Seksi Operasional Brimob Polda Yogyakarta, mengatakan polisi yang dimulai dari pangkat brigadir jika kuliah lagi bisa mencapai pangkat komisaris besar. Tetapi juga tergantung prestasi yang bersangkutan. "Kalau sudah sarjana, bisa ikut sekolah calon perwira," kata dia.

MUH. SYAIFULLAH


Video Terkait:


Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

8 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

9 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

17 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

21 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya