Omah Munir Terbitkan Modul Pendidikan HAM untuk Siswa SMP

Reporter

Selasa, 8 September 2015 22:03 WIB

Pengunjung melihat koleksi buku yang disimpan di Omah Munir, Batu, Jawa Timur, 7 September 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Batu - Omah Munir telah menerbitkan modul pengayaan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan pendidikan tentang HAM untuk pelajar SMP. Modul disusun menyesuaikan kurikulum 2006 dan 2013.

Modul yang disusun bareng penggiat HAM, guru trainer PPKN, dan penulis buku anak-anak itu telah diujicoba di MTs Surya Buana Malang, SMP Negeri 1 Batu, serta SMP 2 dan 3 Bogor. Sosialisasi kepada seluruh guru PPKN se-Jawa Barat rencananya dilakukan bulan depan dan menyusul di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Modul dilengkapi gambar, permainan, dan video sehingga pelajaran menjadi menarik dan menyenangkan," ujar Direktur Eksekutif Omah Munir, Salma Safitri, Selasa 8 September 2015.

Modul disusun untuk empat pertemuan dengan tujuan memperkenalkan HAM untuk kehidupan sehari-hari. Contohnya, menghormati orang lain, tak merisak teman, dan tak melecehkan. Juga memperkenalkan sejumlah tokoh HAM seperti Munir Said Thalib, Udin, dan Marsinah.

Modul itu melengkapi pendidikan HAM yang ditawarkan untuk pelajar dan mahasiswa di Omah Munir. "Omah Munir diberi mandat untuk pendidikan HAM," ujar Salma.

Omah Munir yang terletak di Jalan Bukit Berbunga Nomor 2, Kota Batu, Jawa Timur, awalnya merupakan rumah tinggal Munir dan keluarganya. Rumah itu lalu disulap menjadi museum yang memberikan informasi perjalanan Munir dan perkembangan kasus pelanggaran HAM yang dibela Munir.

Saat masuk ke Omah Munir, Anda akan disapa patung Munir. Ada juga sebuah foto mendiang Munir berdiri di samping pintu masuk, foto seukuran aslinya sehingga pengunjung bisa berfoto dengan Munir.

Beragam foto, poster, rekam jejak Munir, benda kenangan dan penghargaan Munir dipajang untuk umum. Ribuan buku koleksi Munir juga tersedia di perpustakaan untuk bahan bacaan pengunjung.

Sejumlah penghargaan yang diterima Munir seperti Mandanjeet Singh Prize Unesco, dan The Right Livelihood Award karena kiprah Munir dalam memperjuangkan antidiskriminasi juga dipamerkan. Sedangkan barang pribadi Munir seperti sepatu, paspor, jam, skripsi, dan pakaian juga dipamerkan. Termasuk rompi anti pluru yang digunakan saat penanganan pelanggaran HAM Timor Timur 1999. "Setiap hari jumlah pengunjung 20-50 orang," ujar Salma.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

9 menit lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

17 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

45 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

49 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

51 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

55 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

58 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya