Ke Amerika, Anggota DPR Juga Bawa Istri, Anak, dan Ajudan  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 8 September 2015 08:35 WIB

Kandidat presiden Amerika Serikat dari kubu Republik, Donald Trump (kanan), memperkenalkan Ketua DPR Setya Novanto kepada wartawan di Trump Tower, New York, 3 September 2015. Trump memperkenalkan Setya usai acara pengambilan sumpah kesetiaannya kepada kubu Republik. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan rombongan DPR yang berangkat ke Amerika Serikat terdiri dari 27 orang. Di antaranya termasuk istri, anak, dan ajudan dewan.

Baca juga:
Habis Soal Novanto,Wanita Seksi Ini Hebohkan Kampanye Trump?
Cerita Ahok, Soal Plesir DPR ke Luar Negeri Penuh Manipulasi

Dari data yang diterima Tempo, istri Setya Novanto, Deisti Atriani, adalah salah satu nama yang berangkat ke New York. Ada pula Letty Novianthi (istri Roem Kono), Wiwik Ariany Kardinal (istri Robert Joppy Kardinal), dan Syarif Assegaf (putra Nurhayati Ali Assegaf).

"Tapi, untuk istri dan anak anggota tidak termasuk dalam bagian delegasi, karena dengan beaya sendiri dan tidak ikut dalam agenda resmi DPR," ujar Kepala Biro Humas dan Pemberitaan DPR Djaka Dwi Winarko, Selasa, 8 September 2015.

Berikut 27 nama rombongan DPR yang berangkat ke New York:

1. Ketua DPR Setya Novanto (Golkar)
2. Deisti Atriani, istri Ketua DPR
3. Wakil Ketua DPR bidang Politik dan Keamanan Fadli Zon (Gerindra)
4. Ketua Badan Urusan Rumah Tangga Roem Kono (Golkar)
5. Letty Novianthi, istri Roem Kono
6. Anggota Komisi Pertanian Robert Joppy Kardinal (Golkar)
7. Wiwik Ariany Kardinal, istri Robert Joppy Kardinal
8. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf (Demokrat)
9. Syarif Assegaf, putra Nurhayati Ali Assegaf
10. Anggota Komisi Perhubungan Markus Nari (Golkar)
11. Anggota Komisi Perhubungan Umar Arsal (Demokrat)
12. Staf Khusus Bidang Kemaritiman dari Sekretariat Kabinet Eddy Pratomo
13. Staf Khusus Ketua DPR Nurul Arifin
14. Kepala Subbagian Rumah Tangga Ketua DPR Novianti
15. Ajudan Ketua DPR Ajun Komisaris Edison Eman Tjarya
16. Pengawal Pribadi Ketua DPR Sigit Raharjo
17. Kepala Bagian Tata Usaha Ketua DPR Yoi Tahapari
18. Peneliti Pusat Pengkajian Pengelolaan Data dan Informasi Simela Victor Muhamad
19. Tenaga Ahli Ketua DPR Jefry Katindig
20. Ajudan Wakil Ketua DPR Hasby Muhamad Zamry
21. Staf Ketua DPR Asep Supriadi
22. Fotografer dari Kehumasan DPR Yaserto Denus Saptoadji

Setelah menghadiri konferensi Inter Parliamentary Union, ke-22 nama di atas akan melanjutkan perjalanan ke San Fransisco dan Washington DC untuk melakukan kunjungan muhibah hingga 12 September 2015.

Sementara itu, lima anggota DPR lainnya hanya ikut hingga ke New York untuk menghadiri agenda awal saja, yaitu konferensi Inter Parliamentary Union hingga 2 September lalu. Mereka adalah:

23. Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tantowi Yahya (Golkar)
24. Wakil Ketua Komisi Energi Setya Yudha (Golkar)
25. Ketua Komisi Hukum Aziz Syamsuddin (Golkar)
26. Anggota BKSAP Juliari Batubara (PDIP)
27. Wakil Ketua Komisi Perhubungan Michael Wattimena (Partai Demokrat)

INDRI MAULIDAR

Baca juga:
Inilah yang Terjadi Di Balik Pertemuan Novanto-Trump
Drama Budi Waseso: Jokowi-JK Menguat, Kubu Mega Menyerah?


Berita terkait

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

8 jam lalu

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

Hal yang krusial dari revisi UU MK ini adalah mengenai peralihan hakim Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

14 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

1 hari lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, meminta agar DPR menghapus pasal bermasalah dalam RUU Penyiaran tersebut.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

1 hari lalu

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

Stafsus Presiden Billy Mambrasar menyarankan sejumlah hal ini guna perbaikan tata kelola KIP Kuliah jalur aspirasi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

1 hari lalu

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

Menurut Billy Mambrasar, DPR sebagai lembaga legislatif seharusnya tidak boleh mengeksekusi program KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

1 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Billy Mambrasar: KIP Kuliah Digunakan Anggota DPR untuk Kepentingan Elektabilitas

1 hari lalu

Billy Mambrasar: KIP Kuliah Digunakan Anggota DPR untuk Kepentingan Elektabilitas

Stafsus Presiden Billy Mambrasar mengungkap soal KIP Kuliah jalur aspirasi yang diduga digunakan oleh anggota DPR untuk kepentingan elektabilitas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

2 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

2 hari lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya