TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan Presiden Joko Widodo meminta lembaganya dan beberapa kementerian terkait segera mengatasi bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Musababnya, saat ini titik api di Sumatera semakin banyak dan harus segera direspons dengan cepat.
"Presiden sangat peduli terhadap kebakaran hutan dan lahan. Beliau akan berangkat ke Riau dalam waktu dekat, besok atau lusa," kata Syamsul di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 4 September 2015. "Dan perintah beliau untuk segera dirapatkan lagi, dikuatkan lagi aktivitas ini dengan membuka empat posko di Kalimantan dan empat posko di Sumatera."
Syamsul berujar, ada empat pokok yang harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi Presiden. Pertama, ucap dia, pemadaman dilakukan TNI dengan hujan buatan dan water bombing. Untuk di darat dilakukan upaya pencegahan. Kedua, upaya penegakan hukum yang dipimpin Kepala Kepolisian RI bersama PPNS dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Dalam Negeri.
Ketiga, masalah kesehatan. Menurut dia, akibat kabut asap itu, beberapa masyarakat terserang infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). "Kementerian Kesehatan sudah diperintahkan untuk mengkoordinasikan di delapan posko tadi. Jadi utamanya adalah mengaktivasikan posko tersebut. Posko ini disebut posko bencana asap," tuturnya.
Terakhir, kata Syamsul, sosialisasi tentang bahaya bencana kabut asap dan dampaknya bagi kesehatan.
Syamsul menyatakan Jokowi memberikan tenggat waktu penyelesaian bencana kabut asap itu pada November mendatang. "Intinya, kami harus segera mengambil langkah. Jumlah titik api di Sumatera sebanyak 362 dan di Kalimantan sebanyak 305," ujarnya.
REZA ADITYA
Berita terkait
Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
6 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
8 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
8 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit
8 jam lalu
Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
9 jam lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh
9 jam lalu
Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo
Baca SelengkapnyaWarga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow
10 jam lalu
Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
10 jam lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
13 jam lalu
Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi
Baca SelengkapnyaRespons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo
13 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo
Baca Selengkapnya