TEMPO Interaktif, Mataram:Ratusan warga Kelurahan Sayang-Sayang Kecamatan Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangi kantor Lurah memprotes pemberian kartu Kompensasi BBM untuk Subsidi Langsung Tunai. Menurut pata demontrans pemberiannya kurang tepat. Ada beberapa orang penerima dari keluarga staf Kelurahan dan lainnya ekonomi rumah tangganya lebih mampu. Aksi protes itu, dua hari sebelum pencairan dana Subsidi Langsung Tunai tersebut baru akan dilakukan Rabu (30/11) lusa. Walikota Mataram Moh.Ruslan menangguhkan pembagiannya karena jumlah keluarga miskin yang tidak menerima lebih separo.Seharusnya keluarga miskin di kota Mataram lebih 36.000 tetapi yang diterima penyalurannya hanya sekitar 17.000. Setelah tertunda, pemerintah pusat kemudian meminta Walikota Mataram segera menyalurkannya dan kekurangannya sesuai pendataan baru.Menurut Musleh dari Lingkungan Sayang Daya, pemberian kartu Kompensasi BBM untuk Subsidi Langsung Tunai tersebut tidak tepat. Seharusnya diprioritaskan sesuai usia dan kondisi kepala keluarganya. "Sama-sama miskin seharusnya yang tua didahulukan,"ujarnya. Musleh menuding keluarga staf Kelurahan Sayang-Sayang lebih banyak menerima dari pada yang lainnya.Lurah Sayang-Sayang M Tamaji didampingi Kepala Unit Sabhara Polsek Cakranegara Inspektur Dua Taufik menjelaskan bahwa pendataan bukan dilakukan Kantor Lurah. "Kami tidak ikut mendata,"katanya. Menurutnya, hasil pendataan Badan Pusat Statistik sebanyak 426 keluarga yang berhak menerima di Sayang-Sayang. Sedangkan jumlah keluarga yang ada di sana mencapai lebih 700. Pendataan tahap kedua, diusulkan tambahan 700, sedangkan penduduk miskinnyaa 1.600 kepala keluarga.Supriyantho Khafid