Asap Masuk Rumah, Warga Riau Mengeluh Sesak Napas  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 2 September 2015 14:59 WIB

Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, 1 September 2015. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan kian pekat di Riau. Akibatnya, jarak pandang menurun hingga 600 meter. Suasana gelap lantaran sinar matahari redup tertutup asap dan aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, terganggu.

Aroma asap pekat yang menusuk hidung membuat warga mengeluh sesak bernapas. "Asap mulai masuk rumah," kata warga Tembilahan, Nursyamsiati, kepada Tempo, Rabu, 2 September 2015.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru menyebutkan kabut asap mulai pekat di Riau sejak tiga hari terakhir. Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera turut menambah dampak asap di Riau.

Embusan angin bergerak dari tenggara hingga selatan membuat asap berkumpul di wilayah Riau. "Terlebih titik panas di Riau tiga hari terakhir meningkat," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru.

Slamet mengatakan, pada 28 Agustus 2015, titik panas di Riau relatif sedikit, hanya empat titik panas. Namun kabut asap tetap saja menyelimuti Riau karena kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan yang tengah dilanda bencana kebakaran lahan.

Saat ini, kata Slamet, asap semakin pekat karena tiga hari belakangan terjadi lonjakan titik panas di wilayah Riau bagian selatan, seperti Pelalawan 46 titik dan Indragiri Hilir 29 titik. "Selain asap kiriman, juga disebabkan asap dari Riau sendiri," tuturnya.

Meski demikian, kata Slamet, sebaran kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Sumatera tidak berpotensi mengganggu negeri jiran Malaysia dan Singapura. Sebab, embusan angin di atas ketinggian 5.000-10.000 kaki bergerak ke arah timur. "Asap masih berada di seputaran Sumatera. Paling tidak hanya mengganggu Sumatera Barat," ucapnya.

BMKG Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau 559 titik panas yang tersebar di Sumatera. Tiga daerah disebut sebagai penyumbang titik panas paling banyak, yakni Sumatera Selatan 220 titik, Jambi 169 titik, dan Riau 134 titik. Kemudian Bangka Belitung 26 titik, Sumatera Barat 6 titik, dan Lampung 4 titik.

Untuk wilayah Riau, titik panas tersebar di sejumlah kabupaten/kota, yakni Pelalawan 46 titik, Kampar 13 titik, Kuantan Singingi 11 titik, Indragiri Hilir 29 titik, Indragiri Hulu 21 titik, Siak 4 titik, Rokan Hulu 3 titik, Rokan Hilir 2 titik, Bengkalis 3 titik, Dumai 1 titik, dan Meranti 1 titik.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya