Penyerapan Anggaran Provinsi Bali Masih Rendah, Kenapa?

Reporter

Rabu, 2 September 2015 00:17 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Denpasar - Penyerapan anggaran di Provinsi Bali, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), masih rendah.


Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, Putu Astawa, hingga Juli 2015 baru mencapai 33,48 persen. “Meskipun naik dari Juni 23,76, masih di bawah target,” katanya pada Rapat Kerja Evaluasi Pembangunan Semester I Tahun 2015 di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa, 1 September 2015.


Kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Panusunan Siregar, juga mengatakan penyerapan anggaran di Bali pada 2015 lebih lambat dibandingkan pada 2014.


Panusunan menjelaskan, pada triwulan I 2014 sudah bisa mencapai 11,7 persen. Sedangkan triwulan I 2015, hanya 9,4 persen. “Akibat start awal yang kecil berpengaruh pada penyerapan anggaran pada triwulan II 2015, yang hanya 15,4 persen,” ujarnya, sembari menambahkan pada triwulan II 2014 lalu pada kisaran 20,3 persen.


Menanggapi hal itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, mendorong seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, juga pemerintah kabupaten kota agar bergerak lebih cepat guna mengatasi masih kecilnya penyerapan anggaran.


Advertising
Advertising

Pastika menyampaikan pesan khusus dari Presiden Joko Widodo agar aparat pemerintah bekerja lebih keras. Pastika bisa memahami, kecilnya penyerapan anggaran bukan semata karena kinerja aparat pemerintah.


Menurtu Pastika, pengaruh ekonomi global dan perbedaan persepsi terhadap peraturan perundang-undangan juga menjadi penyebab rendahnya penyerapan anggaran. “Aparat pemerintah ketakutan melaksanakan program karena seolah-olah ada kriminalisasi,” ucapnya.


Pastika meminta bupati dan walikota lebih berani mengambil langkah terobosan yang inovatif dengan tetap mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. "Jangan stuck, harus lebih kreatif dan inovatif," tuturnya.


Selain itu, bupati dan walikota juga diingatkan mengecek kembali Peraturan Bupati (Perbup) maupun Peraturan Daerah (Perda). Dari hasil kunjungan Pastika ke Kabupaten Badung, didapati ratusan Perbup yang belum diklarifikasi Pemerintah Provinsi Bali. "Dicek lagi itu agar legalitasnya kuat," ujarnya.


ROFIQI HASAN

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

53 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya