BIN Minta Kewenangan Menangkap Orang

Reporter

Editor

Kamis, 24 November 2005 22:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengabulkan permintaan agar BIN diberi kewenangan menangkap seseorang yang diduga terlibat melakukan tindakan aksi teror. "Kami minta supaya dalam RUU (Rancangan Undang-undang) Intelijen Negara permintaan kami untuk dapat menangkap bisa diloloskan. Kami minta tidak lama, hanya 3 x 24 jam saja, penangkapan ini dalam rangka pemeriksaan setelah ada indikasi terlibat,"ujar Syamsir usai mengikuti sidang dengar pendapat dengan Komisi I DPR, (Kamis, 24/11), di Gedung DPR RI, Jakarta. Menurut Syamsir, selama ini BIN tidak dapat menjalankan tugasnya secara optimal mencegah aksi terorisme karena tidak memiliki kewenangan menangkap. "Kami tidak minta kewenangan diperluas, tapi kami minta payung hukum agar kegiatan kami berjalan baik, terutama mencegah aksi terorisme,"katanya. Kewenangan BIN menangkap seseorang yang diindikasikan terlibat aksi teror praktis hilang sejak dicabutnya Undang-undang Subversif. Untuk menjalankan kegiatannya, BIN hanya mengacu pada sebuah Keputusan Presiden (Keppres). Namun pemerintah saat ini telah berinisiatif membentuk RUU Intelijen Negara yang akan mengatur dan mengkoordinasikan kerja badan-badan intel yang ada. RUU tersebut sekarang telah masuk ke Sekretariat Negara. Walaupun sudah diserahkan ke Sekretariat Negara, hingga kini RUU Intelijen Negara masih memunculkan pertentangan di kalangan masyarakat, terutama menyangkut kewenangan BIN menangkap. Masyarakat masih trauma dengan tindak lanjut penguasa di zaman orde baru, yang menggunakan badan intelejen untuk menangkap orang secara sewenang-wenang tanpa memperhatikan hak asasi manusia. Presiden Amerika Serikat George Bush, saat pertemuan APEC meminta negara-negara yang inbgin mencegah terorisme (kontra terorisme) tidak melanggar hak asasi manusia.Selain itu BIN secara diam-dioam juga melakukan penangkapan orang yang dicurigai sebagai teroris. Seperti : Umar Al-Faruq dan Muhammad Saad Iqbal Madni, warga Mesir yang ditangkap oleh pejabat BIN sebelum Syamsir Siregar. Namun kedua teroris itu langsung diserahkan kepada pihak asing, tanpa pertanggung jawaban.Sunariah/IP/WP

Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

7 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

9 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

10 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

17 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

28 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

30 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

35 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

49 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya