Pembunuhan Udin yang Gelap, dan Kepedihan Hati Marsiyem

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 29 Agustus 2015 07:46 WIB

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani

TEMPO.CO, Yogyakarta - Marsiyem, isteri wartawan Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau Udin tak bisa menyembunyikan kepedihannya mengenang Udin. Marsiyem terbata-bata ketika memberi sambutan dalam pameran seni rupa bertajuk Tribute to Udin, Kamis malam, 27 Agustus 2015. Pameran yang berlangsung hingga 30 Agustus ini adalah rangkaian peringatan 19 tahun kematian Udin, yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta.

Marsiyem datang bersama dua anaknya, Zulaikha Dita Krisna dan Zulkarnain Wikan Jaya. Tahun demi tahun mereka lalui untuk menunggu kepastian hukum terhadap Udin. Gelap masih menyelimuti kematian Udin. “Jangan sampai kasus itu terulang menimpa orang lain,” kata Marsiyem.

Dia terus menjaga asa bersama orang-orang yang menuntut keadilan. Ia meyakini Udin dibunuh karena berhubungan dengan berita-berita yang dia tulis. Udin secara kritis banyak menulis isu-isu korupsi. Satu di antaranya adalah dugaan suap oleh Bupati Bantul Sri Roso Sudarmo kepada Yayasan Dharmais, untuk melicinkan jalan pencalonan kembali saat itu. Yayasan Dharmais dikelola Presiden Era Orde Baru, Soeharto.

Dwi Sumaji alias Iwik juga hadir memenuhi undangan AJI Yogyakarta. Iwik adalah orang yang pernah dijadikan tersangka oleh polisi sebagai pembunuh Udin. Iwik divonis bebas pada 5 Desember 1997 oleh hakim Pengadilan Negeri Bantul karena tidak terbukti membunuh Udin.

Tapi, polisi tetap meyakini pelaku utama pembunuhan Udin adalah Iwik. Keyakinan polisi itu bertentangan dengan keputusan hakim Pengadilan Negeri Bantul yang membebaskan Iwik dari dakwaan karena tidak ada dua alat bukti sah yang diperoleh penyidik. “Polisi merekayasa sedemikian rupa,” kata Iwik.

Pada Agustus ini, AJI Yogyakarta menggelar beragam acara untuk memperingati 19 tahun meninggalnya Udin. AJI Yogyakarta melakukan aksi diam bersama Koalisi Masyarakat untuk Udin di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung pada 16 Agustus 2015. Ada juga pembuatan mural oleh street art di Jembatan Kewek.

Tepat di hari perayaan kemerdekaan 17 Agustus 2015 sore, acara berlanjut dengan ziarah ke makam Udin di Trirenggo, Bantul. Sejumlah sastrawan hadir, salah satunya penyair Joko Pinurbo. Ia secara khusus mencipta puisi berjudul Ziarah Udin yang ditulisnya pada malam sebelumnya.

AJI Yogyakarta juga menggelar seminar bertema Menghentikan Kekerasan terhadap Jurnalis dan Penuntasan Kasus Udin. Sepanjang pameran berlangsung workshop, pemutaran film tentang Udin dan kekerasan terhadap jurnalis, serta pentas musik.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

2 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

3 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

31 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

33 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

33 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

33 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

36 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

36 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya