Kekerasan terhadap Anak di Yogyakarta Turun Drastis

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 26 Agustus 2015 18:19 WIB

Ekspresi seorang anak membawa poster saat Aksi Gerakan Memutus Kekerasan Terhadap Anak di Bundaran HI Jakarta, 14 Desember 2014. Sebanyak 21.689.797 kasus pelanggaran hak anak yang tersebar di 34 provinsi. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mengklaim kasus kekerasan terhadap anak-anak, juga perempuan, tahun ini turun drastis dibanding dua tahun sebelumnya. “Meski masih tinggi, kekerasan terhadap anak cenderung menurun drastis,” kata Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Yogyakarta Lucy Irawati di sela perayaan Peringatan Hari Anak Nasional 2015 di Balai Kota Yogyakarta, Rabu, 26 Agustus 2015.

Lucy menyebutkan, berdasarkan laporan dari Januari hingga Juli 2015, terdapat 90 kasus kekerasan pada anak. Padahal, pada 2014, tercatat 600 kasus. “Untuk tahun ini, kami menerima laporan paling banyak kekerasan secara psikis pada anak,” ucapnya.

Kekerasan psikis itu berupa bentakan dan intimidasi pada anak, juga dengan cara mengabaikan atau tak mendengar pendapat atau permintaan anak. “Kekerasan psikis ini sama bahayanya dengan fisik, karena terakumulasi dalam memori anak yang berpotensi mengganggu perkembangan mental anak,” ujar Lucy.

Menurut dia, kasus kekerasan pada anak tahun ini yang tak lagi didominasi kekerasan fisik dan seksual karena trennya cenderung menurun. “Karena trennya untuk kekerasan fisik sudah menurun. Sekarang upaya kami mendorong kekerasan psikis tak terjadi lagi,” tutur Lucy.

Caranya, membentuk zona-zona baru terkonsentrasi bagi penyadaran orang tua agar tak melakukan kekerasan psikis dan fisik pada anak. Zona ini diberi label kampung ramah anak, yang jumlahnya sekarang sudah 135 kampung berbasis rukun tetangga (RT).

Pemerintah Kota Yogyakarta telah memiliki Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 34 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Daerah Pengembangan Kota Layak Anak 2015-2019. “Pengembangan kampung ramah anak oleh kader pemerintah akan dilakukan untuk semua RT di 45 kelurahan dan 14 kecamatan,” kata Lucy.

Adapun Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyatakan pemerintah terus bekerja sama dengan penegak hukum di wilayah sektor untuk memantau potensi kekerasan terhadap anak. “Kami meminta kekerasan pada anak dalam bentuk apa pun tidak dibiarkan, apalagi jika itu terjadi di kampung yang sudah ditetapkan sebagai kampung ramah anak,” ujar Haryadi.

Dia berjanji, secara bertahap, pihaknya akan memberikan ruang-ruang memadai bagi tumbuh-kembang anak di lingkungannya. “Seperti ruang terbuka hijau dan tempat bermain,” ucapnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

22 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya