Daerah Ini Tanpa Alat Peraga pada Pekan Pertama Kampanye Pilkada
Editor
Raihul Fadjri
Selasa, 25 Agustus 2015 22:00 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan pada pekan pertama kampanye calon kepala daerah, belum ada alat peraga kampanye yang akan dipasang.
"Tiap calon hanya akan kami berikan bahan kampanye, untuk alat peraga minggu pertama kemungkinan belum selesai dibuat," ujar Divisi Logistik KPU Gunungkidul Andang Rahardjo kepada Tempo Selasa 25 Agustus 2015.
Masa Kampanye pemilihan kepala daerah berlangsung mulai 27 Agustus-5 Desember 2015. Andang menuturkan, belum selesainya alat peraga kampanye dibuat karena secara teknis jadwal penetapan calon, penentuan nomor urut, dan kampanye saling berdekatan.
"Selasa (25/8) calon baru dapat nomor urut kampanye, lalu masuk desain, dan mulai cetak, lusanya Kamis (27/8) sudah kampanye, tak mungkin terkejar karena calon juga banyak," ujarnya.
Andang menuturkan, pembuatan dan penyebaran alat peraga kampanye sendiri diatur paling lambat sampai minggu ke tiga dari awal pelaksanaan kampanye. Atau paling lambat dipasang KPU sebelum pertengahan September 2015. Alat peraga kampanye meliputi baliho, spanduk, dan umbul-umbul. "Jadi sementara calon kami berikan bahan kampanye yang meliputi lima item," ujar Andang.
Tiap pasang calon mendapat bahan kampanye poster sebanyak lima buah tiap RT, selebaran sebanyak satu buah tiap Kepala Keluarga, slayer satu buah tiap KK, brosur lima lembar tiap RT, dan pamflet lima buah tiap RT. "Untuk bahan kampanye dibagikan sendiri tiap tim sukses dan untuk alat peraga KPU yang akan memasangnya nanti," ujar Andang.
KPU Gunungkidul menuturkan, untuk pengadaan bahan dan alat peraga kampanye bagi empat pasang calon ini dialokasikan anggaran Rp 700 juta. Produksi bahan dan alat kampanye dilakukan satu rekanan pemenang lelang. "Jadi tiap calon dilarang memproduksi alat peraga dan bahan kampanye sendiri," ujarnya.
Tim Sukses dari calon bupati dan wakil bupati Subardi dan Wahyu Purwanto, Arief Wibowo, menyesalkan dengan molornya pembuatan alat peraga kampanye ini. "Ini seperti menguntungkan inkumben, karena tiga calon lain wajah baru, perlu dikenalkan masyarakat lewat media yang besar dalam alat peraga," ujar Arief yang juga Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera Gunungkidul itu. Pasangan inkumben adalah Badingah -Immawan Wahyudi.
Menurut Arief, jika sampai pertengahan September alat peraga belum terpasang, artinya KPU sudah gagal menjalankan fungsi sebagai penyelenggara pilkada. "KPU harus memastikan tenggat pasti pembuatan alat peraga, karena menurut kami ini bisa cepat karena semua desain sudah jadi, tinggal memasukkan nomor urut hasil undian," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO