Polda Riau: 1 Perusahaan dan 28 Tersangka Pembakar Hutan  

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 04:54 WIB

Petugas pemadam kebakaran, Manggala Agni Kementerian Kehutanan, berusaha memadamkan kebakaran hutan di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/3). Kebakaran lahan dan hutan belum bisa ditanggulangi optimal akibat cuaca kering. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO , Pekanbaru: Kepolisian Daerah Riau menetapkan 28 tersangka pembakar hutan dan lahan. Satu diantaranya perusahaan swasta yaitu PT LIH, yang bermarkas di Kecamatan Langgam, Pelalawan.

Perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut diduga melakukan pembakaran di atas lahan konsesi seluas 250 hektar. "Ratusan hektar lahan terbakar dalam konsesi perusahaan itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Minggu, 23 Agustus 2015.

Menurut Guntur, polisi melakukan penyelidikan sejak 11 Agustus 2015 menyusul laporan dari masyarakat. Bersama penyidik pegawai negeri sipil Dinas Perkebunan dan Kehutanan Pelalawan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian peristiwa.

Guntur mengatakan, dalam penyelidikan itu polisi melibatkan pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor untuk meneliti sampel vegetasi tanah terbakar untuk mengetahui dampak kerusakan lingkungan dari kebakaran lahan itu. "Sampel tengah di uji di laboratorium Bogor,: ujarnya.

Sejauh ini kata Guntur, penyidik kepolisian telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk kepala desa serta memeriksa dua manajemen perusahaan. "Polisi turut memeriksa dokumen kepemilikan lahan milik perusahaan," katanya.

Selain itu, Polda Riau telah meringkus 28 tersangka pembakar lahan dari kalangan masyarakat sepanjang Januari hingga 21 Agustus 2015.

Para tersangka diamankan dari sejumlah wilayah kepolisian resor setempat yakni satu tersangka di Meranti dan Rokan Hulu, dua tersangka di Indragiri Hulu dan Dumai, tiga tersangka di Bengkalis.

Lalu 4 tersangka di Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Siak serta lima tersangka di Pelalawan. "Sebanyak 18 kasus diantaranya sudah lengkap atau P21. Empat kasus lainnya masih dalam penyidikan serta satu kasus masih penyelidikan," jelasnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

13 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

43 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

48 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya