Polisi Didesak Usut Pembunuhan Sadis pada Atlet Bola Voli

Reporter

Rabu, 19 Agustus 2015 16:49 WIB

AP/Rebecca Blackwell

TEMPO.CO, Bangkalan - Kepolisian Resor Bangkalan didesak mengusut tewasnya Adi, 25 tahun, pada Ahad, 16 Agustus 2015. Atlet bola voli itu ditemukan tak bernyawa di sebuah gang dekat rumahnya di Desa Prancak, Kecamatan Sepuluh, dengan luka bekas tikaman di sekujur tubuh.

Luka terparah terdapat di lengan, kepala, dan tengkuk. "Ada enam orang yang membunuh, tapi hanya satu yang ditangkap, yakni ADT," kata Suyitno, juru bicara keluarga korban, saat mendatangi Polres Bangkalan, Rabu, 19 Agustus 2015.

Menurut Suyitno, saat ditemukan Adi masih hidup. Kepada ayahnya dia sempat membisikkan beberapa nama pengeroyoknya. Salah satunya berinsial HFI, 40 tahun, yang masih terhitung saudara dengan orang tua korban. "Tersangka ADT yang ditahan sekarang ini adalah anak HFI," ujar dia.

Berdasarkan keterangan korban itulah Suyitno meminta polisi segera turun tangan. Halifi, ayah korban, khawatir para pelaku melarikan diri bila tak segera diringkus. "Dua hari lalu HFI masih berkeliaran bebas," kata dia.

Menurut Halifi, penyebab tewasnya Adi sebenarnya sepele. Dua pekan lalu, tutur dia, Adi melintas di depan rumah HFI dan mbleyer (membunyikan gas sepeda motornya keras-keras). Tindakan Adi itu membuat HFI naik pitam. "HFI koar-koar akan membunuh anak saya," kata Halifi.

Ancaman HFI membuat Halifi khawatir. Sebabnya, selain pernah dihukum dalam kasus pembunuhan, HFI juga punya banyak preman. Sejak ada ancaman pembunuhan itu Adi dilarang keluar rumah oleh ayahnya. Halifi pun mendatangi HFI untuk meminta maaf. "Saya tiga kali datangi HFI, baru dimaafkan setelah datang ketiga kalinya," katanya.

Karena masalahnya sudah dianggap selesai, pada Sabtu siang Adi keluar dari persembunyiannya. Mendengar Adi keluar rumah, HFI dibantu beberapa orang mengejar korban. "Ada orang lapor ke saya bahwa anak saya dicari-cari HFI," kata Halifi.

Mendengar anaknya dalam bahaya, Halifi bergegas mencarinya ke beberapa tempat. Namun hingga Sabtu malam Adi tidak ditemukan. Baru pada Minggu menjelang pagi Adi ditemukan tersungkur berimbah darah. "Sebelum mengembuskan napas terakhir anak saya sempat menyebut beberapa nama," katanya.

Kepala Polres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Windiyanto Pratomo mengatakan polisi sebenarnya meragukan keterangan tersangka ADT yang mengaku hanya seorang diri menghabisi Adi. "Barang bukti yang kami temukan di TKP (tempat kejadian perkara) menguatkan indikasi bahwa pelakunya lebih dari satu orang," ujar Windiyanto.

Menurut dia, keterangan tambahan dari keluarga korban akan dijadikan bahan penyelidikan untuk mengungkap siapa saja pelaku pengeroyokan terhadap mantan atlet voli sebuah sekolah kejuruan di Bangkalan tersebut. "Siapa pun yang terlibat akan ditangkap dengan syarat alat buktinya kuat," ucap dia.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

8 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

9 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

11 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

14 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

14 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya