Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Sutiyoso dihujani pertanyaan oleh awak media usai menghadiri sidang pelanggaran kampanye di luar jadwal di Pengadilan Negeri Semarang, (21/10). Tempo/Budi Purwanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menyebut bodoh pembawa atribut Partai Komunis Indonesia dalam pawai perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-70 di Pamekasan, Jawa Timur. Dia juga geram lantaran aparat keamanan setempat kecolongan.
"Menurut saya, itu luar biasa kebodohannya. Pembina divisi aparat juga. Mestinya dia tahulah bahwa atribut organisasi terlarang itu kan tak boleh ditampilkan," kata Sutiyoso di Istana Merdeka, Senin, 17 Agustus 2015. "Harusnya sudah dilakukan pemeriksaan."
Sutiyoso berujar, meski Partai Komunis Indonesia merupakan bagian dari sejarah kemerdekaan, simbol-simbolnya yang berkaitan dengan partai palu-arit itu tak boleh ditampilkan. Musababnya, larangan menampilkan ajaran komunisme serta menunjukkan atribut PKI masih tercantum dalam perundang-undangan.
Sebelumnya, Komandan Komando Distrik Militer 0826 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Letnan Kolonel Mawardi menuturkan ada peserta kirab budaya dalam perayaan HUT kemerdekaan RI ke-70 yang membawa atribut bergambar palu-arit berwarna merah yang merupakan lambang PKI.
Tak hanya gambar palu-arit yang terlarang, para peserta kirab juga membawa banner berisi foto-foto tokoh PKI, antara lain D.N. Aidit dan Letnan Kolonel Untung.
Tidak hanya di Pamekasan, sketsa palu-arit juga digambar oleh tiga mahasiswa Universitas Jember di dinding kampusnya.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.