Papua Nugini Turunkan Merah-Putih, TNI Tambah Serdadu  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 15 Agustus 2015 17:41 WIB

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berfoto bersama KASAD Letnan Jenderal TNI Mulyono (kiri), sesusai dalam upacara serah terima jabatan KASAD di Markas Besar Angkatan Daratan, Jakarta, 15 Juli 2015. Secara resmi Letjen TNI Mulyono menjabat sebagai KASAD, menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang telah menjabat sebagai Panglima TNI. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pasukannya akan menurunkan pasukan tambahan di perbatasan Papua dan Papua Nugini. Penambahan pasukan itu sehubungan dengan adanya upaya tentara Papua Nugini yang memaksa warga menurunkan bendera Merah Putih.

Berita Menarik
Nih, Alasan Aurel Hermansyah Dicap Anak Durhaka oleh Haters

Mau Tahu Sikap Pacar yang Sebenarnya? Coba Lakukan Ini


"Langkah yang kami lakukan sekarang adalah menempatkan pasukan di sana," kata Gatot di Istana Negara, Sabtu, 15 Agustus 2015. "Memang tidak mungkin di setiap kampung ada pasukan, tapi kami sudah mengajukan kepada Kementerian Pertahanan untuk mengajukan protes nota diplomatik."

Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan perbatasan antara Papua Nugini dan Papua memang hanya sekitar 1,2 kilometer. Wilayah tersebut masih menjadi sengketa terutama soal perbatasan dengan Indonesia.

Baca Juga:
Heboh Go-Jek: Bisa Dapat Rp 1 Juta per Hari, Sarjana pun Ada

Jokowi Dilapori 4 Calon Pimpinan KPK Bermasalah, Reaksinya...


Sebelumnya, 14 tentara Papua Nugini berseragam loreng dan bersenjata meminta warga Indonesia di Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Merauke, Papua, menurunkan bendera Merah Putih yang sedang dikibarkan. Alasannya, permukiman di kampung itu dianggap masuk wilayah negara Papua Nugini.

Padahal permukiman Yakyu jelas di wilayah Indonesia, yakni di Merauke. Penghuni kampung dan permukiman itu kebanyakan berasal dari suku Kanum bermarga Maywa. Mereka pernah eksodus pada tahun 80-90-an ke Kampung Weyam, Papua Nugini. Permukiman itu dihuni 19 kepala keluarga atau 74 jiwa sejak 22 Juni 2011.

REZA ADITYA



Berita Populer
Sepasang Kekasih Daftar Jadi Sopir Go-Jek Demi Biaya Nikah

KERETA CEPAT: Pengalaman Naik Kereta Secepat Peluru (Bag. 4)


Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Bendera Pusaka Diduplikat Tiga Kali, Begini Cara Pemerintah Merawat Bendera Merah Putih Pertama

18 Agustus 2023

Bendera Pusaka Diduplikat Tiga Kali, Begini Cara Pemerintah Merawat Bendera Merah Putih Pertama

Bendera pusaka sudah lapuk dan disimpan di dalam kaca anti peluru

Baca Selengkapnya

Bendera Merah Putih dari Masa ke Masa, Berikut Filosofinya

8 Agustus 2023

Bendera Merah Putih dari Masa ke Masa, Berikut Filosofinya

Bendera Merah Putih memiliki sejarah yang panjang. Kini, bendera yang asli disimpan di Monas. Apa filosofi dwi warna ini?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Bendera Merah Putih, Apa Hubungannya dengan Majapahit?

8 Agustus 2023

6 Fakta Bendera Merah Putih, Apa Hubungannya dengan Majapahit?

Bendera merah putih ternyata memiliki hubungan dengan pataka Majapahit dan bendera Kerajaan Bone. Simak penjelasannya lainnya.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

Bupati Merauke: Masyarakat Bersyukur UU Papua Selatan Disahkan

20 Juli 2022

Bupati Merauke: Masyarakat Bersyukur UU Papua Selatan Disahkan

Romanus mengklarifikasi tentang pernyataan mahalnya biaya untuk pengesahan UU Papua Selatan.

Baca Selengkapnya