Polisi Ancam Sidik Perusahaan Pembakar Lahan di Kalimantan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 10 Agustus 2015 14:25 WIB

Warga berusaha memadamkan api yang membakar lahan tidak jauh dari pemukiman di Kelurahan Baamang Barat, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 7 September 2014. Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kabut asap tebal dan terganggunya tiga jalur transportasi, darat, laut dan udara. ANTARA/Untung Setiawan

TEMPO.CO, Pontianak - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto mengancam akan menyidik perusahaan perkebunan yang terindikasi melakukan pembakaran lahan.

“Kejahatan lingkungan merupakan ancaman serius terhadap kelestarian alam dan kesehatan masyarakat karena merusak ekosistem yang menimbulkan instabilitas pada kehidupan flora dan fauna serta manusia,” ujar Arief, Senin, 10 Agustus 2015.

Menurut Arief, merusak lingkungan berarti merusak sistem alamiah, sehingga bukan hanya merugikan makhluk hidup yang ada tapi juga bertentangan dengan ajaran agama. “Kita juga meminta agar pemuka agama mau membantu memberikan imbauan kepada jemaahnya, bahwa merusak lingkungan bertentangan dengan ajaran agama,” katanya.

Jadi, Arief menambahkan, tidak ada alternatif lain untuk tidak melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan dalam dimensi hukum positif. Dia mengatakan memang tidak mudah menegakkan hukum karena pelakunya pasti berupaya menghindar dari jeratan hukum. “Tapi proses ini harus tetap dilakukan secara profesional dan maksimal, apa pun risikonya, karena sebenarnya penegakan hukum lingkungan ini juga menjalankan syariat agama,” tutur Arief.

Pekan lalu, utusan PT Sinar Karya Mandiri Divisi 2 Tanjung Makmur Estate, Desa Tanjung Pasar, Kecamatan Muara Pawan, melaporkan kebakaran lahan yang dilakukan oleh oknum tidak dikenal. Dari laporan polisi yang dibuatnya di Kepolisian Resor Ketapang, pelaku kepergok membakar lahan di area kebun oleh salah satu karyawan yang sedang berpatroli.

"Saya mendapat laporan tersebut, dan setelah dicek tempat kejadian perkaranya, didapati kebun sawit sudah terbakar," ucap Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Desa Tanjung Pasar dan Desa Mayak, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Brigadir Isa Ansori.

Kebakaran lahan, yang berkontribusi terhadap kabut asap di Kota Pontianak dan menyebabkan udara tergolong tidak sehat, berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran Manggala Agni dibantu Babinkamtibmas Kepolisian Sektor Ambawang sebelum meluas. Kerugian dari kebakaran tersebut cukup besar, yaitu 18 batang sawit dan ratusan batang pohon karet.

“Kami akan terus mencari pelaku pembakar lahan tersebut, tentunya dengan bantuan warga sekitar lahan," kata Malik.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

13 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

38 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

43 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

43 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

48 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya