TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Para pejuang kemerdekaan dan veteran di Aceh meminta semua pihak untuk bisa membangun kepercayaan dalam proses damai di Aceh. Hal itu diungkapkan dalam temu ramah bersama pejabat di Aceh dalam rangka eringatan Hari Pahlawan, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh (10/11). Ahmad Amins, salah seorang anggota veteran TNImenyebutkan, perdamaian yang terjadi di Aceh adalahsebuah proses panjang, setelah sekian lama konflik."Damai harus dijaga, kepercayaan harus dipeliharasama-sama," sebutnya. Kunci utama menjaga damai, lanjut dia, adalah salingpercaya dan menutup segala kemungkinan terhadappengaruh para pihak yang mungkin tidak menginginkankedamaian di Aceh. Ahmad mencontohkan, pemberontakan-pemberontakan yang timbul di Aceh dan Indonesia adalah karena rasa saling tidak percaya. "Seperti pada tahun 1953 misalnya," sebutnya yang menjadi saksi sejarah pemberontakan DI/TII di Aceh kala itu. Kasnen, pejuang kemerdekaan yang pernah ikut dalam pembebasan Irian Barat, juga mengungkapkan hal yang sama. Dia sangat bersyukur atas kesadaran semua pihak untuk menyelesaikan konflik di Aceh, "Hasan Tiro kawan baik saya dulu, syukur Alhamdullilah beliau sudah menyadari," sebutnya. Dia mengatakan bukan hanya masyarakat Aceh yang senangterhadap perdamaian, tapi juga para prajurit yang ditarikdari Aceh. Mereka senang, karena bisa kembali berkumpul bersama keluarga. Salah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, AbdulRahman berharap dalam damai ini, semua warga Aceh yangsaat ini masih berada di luar Aceh untuk bisa kembali."Kita bangun sama-sama Aceh, kita doakan perdamaianini sempurna," ujarnya. Dia juga berharap pemerintah untuk bisa memperhatikan para pejuang kemerdekaan dan para veteran di Aceh. Menanggapi itu semua, Pelaksana Gubernur NAD, Azwar Abubakar berjanji akan memperhatikan para veteran dan pejuang kemerdekaan. "Perlu kita atur dengan baik," kata dia. Adi Warsidi