'Dikhianati', Koalisi Majapahit Pantang Mundur Tantang Risma  

Reporter

Minggu, 9 Agustus 2015 06:04 WIB

Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana bergandengan tangan usai jumpa pers terkait pemilihan walikota di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, 26 Juli 2015. Diusung oleh Partai PDI Perjuangan, pasangan incumbent Risma-Wisnu maju dalam Pilwali 2015 yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO , Jakarta: Koalisi Majapahit, koalisi enam partai politik di Kota Surabaya, mengaku tidak trauma dengan peristiwa yang terjadi di perpanjangan masa pendaftaran peserta pilkada tahap dua yang lalu. Menghadapi perpanjangan 9-11 Agustus 2015 mereka menyatakan tetap solid.

“Masih tetap solid bersama-sama dengan Demokrat dan PAN juga,” ujar politikus Gerindra, A.H. Tony, yang menjadi Ketua Kelompok Kerja Koalisi Majapahit, kepada Tempo pada Jumat 7 Agustus 2015. Koalisi ini sendiri terdiri dari Gerindra, Demokrat, PAN, PKB, Golkar, dan PKS.

Seperti diketahui, pendaftaran peserta tahap pertama 26-28 Juli 2015 hanya menghasilkan pasangan calon tunggal, yakni inkumben Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana, usungan PDIP sebagai satu-satunya partai politik di kota itu yang mampu sendirian usung pasangan calon. Mendekati penutupan masa pendaftaran tahap dua 1-3 Agustus 2015, Demokrat dan PAN memunculkan pasangan calon sendiri meski kemudian berakhir berantakan hingga akhirnya ikut menentukan dalam keputusan perpanjangan kembali masa pendaftaran 9-11 Agustus 2015 ini.

Tony mengaku kalau koalisi memaklumi apa yang dilakukan oleh Demokrat dan PAN yang disebutnya tiba-tiba pergi membentuk koalisi sendiri. Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena ada kebijakan yang dikeluarkan oleh elite politik kedua partai tersebut. “Kami tim koalisi memahami hal tersebut,” ujarnya.

Tony menambahkan jika partai yang tergabung dalam Koalisi Majapahit tidak khawatir jika peristiwa itu terulang lagi. Alasannya, Koalisi Majapahit dibangun tidak hanya untuk menghadapi pendaftaran untuk pemilihan wali kota pada tahun ini saja tetapi juga untuk mengawal setiap proses pemilihan. “Koalisi ini merupakan sebuah komitmen diantara partai-partai didalamnya,” ujarnya.

Meski begitu, Tony mengungkap harapannya agar Koalisi Majapahit juga bisa dibangun di tingkat DPD dan DPP. Tujuannya, apa yang dilakukan oleh partai-partai politik di Koalisi Majapahit di tingkat daerah memiliki kesamaan dengan apa yang diinginkan dengan partai politik dalam Koalisi Majapahit tersebut di tingkat pusat.

“Kami akan coba sinergikan,” kata Tony sambil menambahkan, "Kami akan memberikan masukan akan pentingnya pembentukan itu di tingkat pusat."

Kota Surabaya termasuk diantara tujuh daerah yang hingga kini hanya memiliki satu pasangan calon tunggal untuk rencana pilkada serentak pada 9 Desember mendatang. Tanpa pesaing, para pasangan calon itu tak akan bisa berlaga dan pilkada harus ditunda. Adapun Koalisi Majapahit, sejak PDIP memastikan akan mengusung kembali Risma, telah sejak awal mengisyaratkan tak khawatir kalau tak mampu menjaring pasangan calon pada tahun ini dengan alasan elektabilitas dan popularitas Risma yang sulit ditandingi.

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

20 jam lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

1 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

2 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

4 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

7 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

11 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

11 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

13 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya