Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

Reporter

Minggu, 9 Agustus 2015 05:24 WIB

Pendaki sedang mencuci piring di pinggir Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. Aris Andrianto/Tempo

TEMPO.CO , Mataram: Ketebalan endapan akibat letusan Gunung Samalas di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat mencapai 40 meter. "Semakin dekat pusat letusan, semakin tebal endapannya," kata Heryadi Rachmat, Ketua Tim Geosain Evolusi Gunung Rinjani, Rabu malam, 5 Agustus 2015.

Gunung Samalas meletus pada tahun 1257. Berdasarkan skala Volcano Explositivy Index (VEI), besarnya letusan Samalas 8 kali lebih dahsyat dibanding Gunung Krakatau dan 2 kali lebih besar ketimbang letusan Gunung Tambora.

Material letusan menutupi atmosfer dan diduga sebagai bencana yang menyebabkan kematian warga Eropa. Dugaan tersebut berdasarkan penemuan tulang-belulang di makam massal London, yang oleh para arkeolog diyakini dibuat tepat pada 1258.

Letusan itu menghancurkan tubuh gunung dan menyisakan kaldera, yang lalu membentuk Segara Anakan. Di sekitar lokasi Samalas kemudian muncul gunung baru yang kini dikenal sebagai Gunung Rinjani.

Untuk meneliti lebih jauh letusan itu, Badan Geologi membentuk Tim Geosain Evolusi Gunung Rinjani. Kemarin mereka mengakhiri penelitiannya di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Tim mendatangi beberapa lokasi yang terdapat timbunan pirosklastik (material letusan) di seluruh wilayah Lombok.

Timbunan pirosklastik atau material hasil letusan Gunung Samalas yang dilemparkan melalui udara, menyebar karena angin dari arat timur ke barat, mencapai setengah dari 5.435 kilometer persegi luas wilayah pulau Lombok.

Sedangkan yang dialirkan melalui sungai, mengarah hingga pantai Luk dan Nipah di Lombok Utara, yang berjarak sekitar 27-41 kilometer atau di Punikan Lombok Barat, dan arah tenggara di Ijobalit Lombok Timur. Endapannya mulai dari 35 meter hingga 40 meter.

Heryadi bersama tim ahli dari Museum Geologi dan Universitas Padjajaran Bandung melakukan penelitian lebih lanjut dari dari aspek petrologi atau studi mengenai batuan dan kondisi pembentukan dan geokimianya. ‘’Ini yang ketiga kalinya,’’ ujar Heryadi Rachmat yang sebelumnya pernah menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelumnya, mereka meneliti sejarah batuan (petrogenesa) untuk mengetahui evolusi komposisi batuan dari segi minerologi dan geokimia dari aliran lava setelah terbentuknya kaldera Gunung Rinjani. Penelitian kedua, pada lava sebelum letusan kaldera Gunung Rinjani.

Saat ini, melakukan kajian geosain mengenai petrogenesa dan piroklastik yang dihasilkan saat pembentukan kaldera. ‘’Kami dari Museum Geologi ingin mengungkap evolusi letusan pada tahun 1257,’’ katanya.

Ketika bertemu Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, Tim Peneliti meminta agar kawasan timbunan material Gunung Samalas dilestarikan sebagai kawasan bersejarah. Pemerintah Provinsi NTB menyanggupi dan berniat membeli lokasi yang sebelumnya digali warga. ‘’Lokasi tersebut perlu diselamatkan,’’ katanya.

SUPRIYANTHO KHAFID


Berita terkait

Melongok Tradisi Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Lombok Timur dan Sejarahnya

4 Agustus 2023

Melongok Tradisi Nyalamaq Dilauq di Desa Tanjung Luar Lombok Timur dan Sejarahnya

Pada tahun ini, penyelenggaraan Nyalamaq Dilauq merupakan upacara adat yang ke-19 dan sudah masuk even kalender pariwisata daerah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 2 Orang di Lombok Timur NTB

15 Juli 2023

Densus 88 Tangkap 2 Orang di Lombok Timur NTB

Dua orang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Lombok Timur, NTB pada Jumat malam, 14 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas, Dapat Menikmati Keindahan Gunung Rinjani dan Gulungan Ombak

4 Juni 2023

Bukit Kayangan di Tepi Laut Selat Alas, Dapat Menikmati Keindahan Gunung Rinjani dan Gulungan Ombak

Bukit Kayangan berada di lintasan jalan keluar masuk dua pelabuhan yaitu untuk kapal feri di Pelabuhan Kayangan dan kapal barang di Pelabuhan Labuhan

Baca Selengkapnya

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

19 Februari 2023

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

Di Desa Pulau Maringkik, ada enam corak tenun ikat hasil kerajinan para perempuan di daerah itu yang menuangkan kisah mereka di bentangan kain itu.

Baca Selengkapnya

Gumbang Ganang: Lukisan Panorama Alam Terhampar dalam Satu Kali Pandang

9 Agustus 2022

Gumbang Ganang: Lukisan Panorama Alam Terhampar dalam Satu Kali Pandang

Pokdarwis Desa Obel-obel berniat menjadikan Gumbang Ganang sebagai destinasi wisata unggulan dan akan dibangun bumi perkemahan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Lombok Timur Gelar Jalan Santai Rinjani Color Run, Peserta Bisa Seruput Kopi Sembalun

8 Agustus 2022

Kabupaten Lombok Timur Gelar Jalan Santai Rinjani Color Run, Peserta Bisa Seruput Kopi Sembalun

Peserta Rinjani Color Run akan menyeruput kopi Arabika hasil panenan di Sembalun yang berlokasi di ketinggian 1.056 meter.

Baca Selengkapnya

Ritual Tiga Tahunan Ngayu-ayu di Masyarakat Sasak untuk Merawat Tanah Sembalun

17 Juli 2022

Ritual Tiga Tahunan Ngayu-ayu di Masyarakat Sasak untuk Merawat Tanah Sembalun

Ia menuturkan, ritual ngayu-ayu ini dulu biasa dilakukan para leluhur untuk memutus mata rantai hama padi beras merah.

Baca Selengkapnya

MXGP Samota, Gubernur NTB: Memancing Kepastian Bisnis dan Investasi

5 Juni 2022

MXGP Samota, Gubernur NTB: Memancing Kepastian Bisnis dan Investasi

Kejuaraan Dunia MotorCross Grand Prix (MXGP) di Sirkuit Samota Sumbawa Besar, mendatang dinilai akan memberikan banyak manfaat.

Baca Selengkapnya

Uji Nyali Naik Sepeda Terbang di Gunung Kukus NTB, Ada yang Teriak karena Leger

15 Mei 2022

Uji Nyali Naik Sepeda Terbang di Gunung Kukus NTB, Ada yang Teriak karena Leger

Destinasi wisata Gunung Kukus di NTB memiliki wahana baru yang menantang keberanian wisatawan. Coba wahana sepeda terbang.

Baca Selengkapnya

Festival Ngejot di Lombok, Ada Duta Seserahan dengan Sampak di Atas Kepala

3 Mei 2022

Festival Ngejot di Lombok, Ada Duta Seserahan dengan Sampak di Atas Kepala

Festival Ngejot di Kabupaten Lombok Timur menjadi sarana meningkatkan silaturahmi dalam keluarga dan masyarakat.

Baca Selengkapnya