TEMPO.CO, Bandung - Musim kemarau di Indonesia yang dipengaruhi El Nino diperkirakan akan berlangsung sampai akhir November atau awal Desember 2015.
Pakar cuaca dari Institut Teknologi Bandung, Armi Susandi, mengatakan dampak El Nino atau gejala penyimpangan iklim terkait dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tidak tergolong kuat. "El Nino sekarang tergolong moderat, tidak kuat, hanya rata-rata, normal," ujarnya.
Berdasarkan pantauan peta satelit, kata Armi, awan penyebab hujan di Indonesia itu saat ini masih terus bergerak ke timur dari lautan sekitar Papua dan berkumpul di langit Peru, Amerika Selatan. Tanpa El Nino, normalnya musim kemarau sudah berakhir pada awal September.
Mengenai hujan yang sempat turun di beberapa daerah belakangan ini, kata Armi, itu merupakan hasil pengaruh kondisi lokal. Misalnya dari penguapan danau atau pengaruh vegetasi karena hutan yang masih lebat. “Hujan seperti itu tidak berlangsung lama," ujarnya. Adapun kumpulan awan di Indonesia kini sedang diseret angin ke timur atau ke Samudra Pasifik.
Belum diketahui dengan pasti penyebab El Nino ataupun El Nina. Para ahli cuaca masih menduga pola cuaca yang ekstrem itu merupakan sebuah proses alam untuk menanggapi perubahan yang terjadi di bumi. "Anomali iklim ini terjadi karena respons bumi," ujarnya.
Sebelumnya, El Nino dihitung terjadi setiap 3-7 tahun sekali sejak 1980-an, tapi kini muncul setiap 3-5 tahun sekali. "Karena tekanan manusia ke alam, seperti tata guna lahan dan konservasi alam semakin kuat," ujarnya.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit
17 menit lalu
Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Baca SelengkapnyaBudi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB
1 hari lalu
Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.
Baca SelengkapnyaKeunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda
2 hari lalu
Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
2 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaJakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?
3 hari lalu
Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024
Baca SelengkapnyaPenelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno
3 hari lalu
Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSeparuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang
3 hari lalu
Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.
Baca SelengkapnyaBiaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri
4 hari lalu
Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024
Baca SelengkapnyaBMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni
5 hari lalu
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.
Baca SelengkapnyaTak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?
6 hari lalu
Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.
Baca Selengkapnya