Pilkada Jateng: Calon Pemimpin Bermasalah akan Diumumkan

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 22:00 WIB

Kartini Marpaung. dok. KP2KKN Jawa Tengah.

TEMPO.CO, Semarang - Pegiat anti korupsi di Semarang, segera mengumumkan sejumlah nama calon pemimpin bermasalah, yang hendak maju dalam pemilihan kepala daerah serentak, Desember mendatang.


Pengumuman itu diharapkan bisa menjadi acuan pemilih. agar bisa menciptakan demokrasi bebas korupsi. “ Kami segera umumkan nama-nama calon kepala daerah yang tak layak dipilih, setelah KPUD mengumumkan calon-calon itu secara resmi,” kata aktivis Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah, Eko Haryanto, Senin (3/8).


Menurut Eko, kriteria calon kepala daerah bermasalah itu, di antaranya pernah menjadi terpidana, tersangka, mau pun sedang dicurigai terlibat korupsi. “Selain itu juga kasus lain, seperti penggelapan pajak, penipuan dan kasus lain berdasarkan aduan masyarakat,” katanya.


K2KKN berharap pemilih punya kecerdasan dan memahami, siapa calon yang layak memimpin. Dengan demikian, pilkada menjadi ajang demokrasi yang sehat dan tak menjebak pemilih untuk mengadaikan masa depan daerah. “Pilkada harus menjadi demokrasi yang bebas dari korupsi,” kata Eko.


Dia menyatakan, saat ini banyak partai politik masih mengusung calon kepala daerah bermasalah. Dia menyebut Soemarmo Hadi Saputro, mantan Wali Kota Semarang, yang pernah menjadi terpidana suap, namun oleh Koalisi PKS Partai Kebangkitan Bangsa kini dicalonkan kembali.


Advertising
Advertising

Mantan wali Kota Semarang itu menjadi narapidana kasus korupsi APBD Kota Semarang 2012. Dia diberhentikan Mendagri pada 2012, setelah ditahan di LP Cipinang, sejak akhir Maret 2012 dan divonis 2,5 tahun.


Kepada Tempo, Soemarmo menyatakan sikap para pegiat anti korupsi itu tak menyurutkan niatnya untuk maju sebagai calon wali Kota Semarang. Dia menegaskan dorongan masyarakat menjadi alasannya untuk maju sebagai calon Wali Kota Semarang. “Ini dorongan masyarakat. Dan partai telah mengusung ,” katanya.


Ia siap memberikan lampiran amar putusan hukum sebagai bukti bahwa dirinya tak melanggar aturan untuk lolos sebagai calon wali kota. “Penasehat hukum saya akan memberikan bukti amar putusan, bahwa saya tak melanggar aturan pencalonan itu,” kata Soemarmo.


Dukungan masyarakat Kota Semarang, kata dia, yang mendorong dirinya maju kembali sebagai bukti dirinya teruji memimpin Kota Semarang. “Kalau tak boleh nyalon tak apa. Saya juga sudah mencari petunjuk secara sistem aturan, mau pun ke tanah suci,” katanya. EDI FAISOL

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya