Pemilihan di Muktamar NU, Cak Nur: Voting dan Ahwa Sama Baik  

Reporter

Senin, 3 Agustus 2015 04:49 WIB

Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU), di Jombang, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. Pembukaan Muktamar NU ini dihadiri pula oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dai' KH Muhammad Nurhadi mengharapkan para peserta Muktamar Nahdlatul Ulama yang berlangsung di Jombang dari 1-5 Agustus 2015 tidak mempersoalkan model pemilihan calon ketua umum. Bila ada dualisme dalam model pemilihan, diharapkan lebih mengedepankan kepentingan umat.

"Kedua metode itu musyawarah atau voting sama baiknya untuk mencari pimpinan yang terbaik yang mampu menjadi uswah (tauladan) bagi umat dan bangsa," kata Cak Nur sapaan akrab KH Muhammad Nurhadi kepada Tempo, Ahad, 2 Agustus 2015.

Menurut Cak Nur, bila hasil keputusan majelis yang diterima adalah metode musyawarah, maka mereka yang berpegang pada metode voting sebaiknya legowo. "Menerima secara sepakat itu merupakan awal dari sebuah kelapangan untuk menghasilkan sebuah konsep ke depan yang lebih baik," kata pengasuh acara 'Al Qur'an Menjawab' yang ditayangkan TVRI Nasional.

Pada Muktamar ke-33 ini, sejumlah ulama beda pendapat tentang konsep pemilihan dengan voting muktamirin atau melalui musyawarah 9 ulama perwakilan. Sebelumnya berkembang isu sejumlah muktamirin yang mengaku diintimidasi panitia muktamirin.

Mereka dipaksa bersedia mengikuti pross pemilihan Rois Aam melalui ahlul halli wal aqdi (Ahwa atau mufakat). Peserta yang tak setuju akan dipersulit kepesertaannya dalam kegiatan Muktamar.

Cak Nur yang juga pembawa acara 'Nation on Track' di Metro TV ini menyebutkan apa pun metode pemilihannya tetap harus mengacu pada visi dan misi yang sama. "Yakni demi kepentingan peradaban umat khususnya bangsa dan negara," kata dai' yang sudah melanglang buana berdakwah ke Eropa dan bersilaturahmi ke Vatikan, Italia ini.

Menurut Cak Nur, Islam tak mempersoalkan sistem pemilihan. Yang terpenting adalah output dari muktamar yakni terpilihnya pimpinan yang bersedia mengorbankan harta dan jiwa untuk untuk agama dan bangsa. "Bila di dalam pemilihan itu terdapat sosok yang berambisi untuk kepentingan pribadi, maka organisasi sebesar apa pun dan secanggih apa pun sistemnya tetap saja ibarat menabur angin segera menuai badai."

SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya