Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj memberi sambutan dalam pembukaan Muktamar NU ke-33 di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. TEMPO/ISHOMUDDIN
TEMPO.CO, Jombang- Pembahasan dan penetapan tata tertib yang diagendakan segera digelar setelah pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama, Sabtu malam, 1 Agustus 2015, terpaksa ditunda. Hingga acara dimulai, panitia belum menyelesaikan proses registrasi peserta.
Seusai pembukaan acara oleh Presiden Joko Widodo, para muktamirin yang bersiap memasuki tenda pertemuan harus menelan kekecewaan. Panitia tiba-tiba mengumumkan penundaan agenda pembahasan dan penetapan tata tertib Muktamar, yang sedianya dilaksanakan malam itu pukul 22.00-24.00 WIB.
"Agenda malam ini seharusnya Sidang Pleno I pembahasan tatib," kata Imam Aziz, Ketua Panitia Muktamar, saat dihubungi, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Dia menjelaskan, penundaan terpaksa dilakukan menyusul belum tuntasnya proses registrasi peserta. Registrasi yang dijadwalkan tuntas Sabtu siang itu terpaksa dihentikan sementara lantaran server komputer panitia down. Demikian pula dengan pencetakan identitas peserta yang sebelumnya dikeluhkan lamban.
Hal ini membuat proses registrasi peserta molor dari target semula. Panitia pun memutuskan menunda sidang itu hingga Minggu pagi, 2 Agustus 2015.
Untuk mencegah molornya agenda Muktamar yang sudah tersusun, sejumlah kegiatan yang tak begitu panjang rencananya akan dimampatkan. Di antaranya pembacaan laporan pertanggungjawaban pengurus dan sidang komisi.
Sejumlah muktamirin mengaku kecewa atas penundaan ini. Mereka khawatir pelaksanaan sidang tata tertib akan membuat waktu pelaksanaan Muktamar molor. "Apalagi diperkirakan sidang tatib alot karena polemik AHWA (ahlul halli wal ‘aqdi)," kata seorang muktamirin asal Jawa Tengah.
Namun, karena memang pelaksanaan sidang itu harus melibatkan semua peserta, tak ada pilihan lain selain kembali ke penginapan masing-masing.