Demokrat Akui Bikin Rekomendasi Ganda di Pilkada Wonogiri

Reporter

Jumat, 31 Juli 2015 15:48 WIB

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan paparannya dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat 2015 di Jakarta, 4 Juli 2015. Rapat akbar ini diisi dengan beberapa agenda, seperti pelantikan pengurus baru hasil Kongres IV Surabaya dan konsolidasi menjelang pemilihan kepala daerah serentak 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Semarang - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Tengah Dani Sriyanto mengakui adanya dua surat rekomendasi yang diberikan kepada dua bakal calon kepala daerah di Wonogiri. Dua surat itu, kata dia, sama-sama asli dikeluarkan Pengurus Pusat Partai Demokrat.

Dani menilai munculnya dua surat keputusan rekomendasi yang mengusung dua calon berbeda itu merupakan akibat permainan politik pada detik-detik akhir pendaftaran calon kepala daerah. “Ada sabotase antarcalon,” kata Dani kepada Tempo di Semarang, Jumat, 31 Juli 2015.

Sebelumnya, politikus asal Wonogiri, Subandi, akan menggugat Partai Demokrat setelah gagal maju dalam pemilihan kepala daerah. Penyebabnya, Demokrat mengeluarkan surat rekomendasi ganda. Semula, Subandi berencana maju sebagai calon wakil bupati melalui Koalisi Wonogiri. Dia mengaku telah mengantongi rekomendasi dari tiga partai, yaitu PAN, Partai Demokrat, dan PKB, sebagai calon Wakil Bupati Wonogiri mendampingi Yuli Handoko.

Namun dia kaget saat Partai Demokrat ternyata memberikan rekomendasi untuk calon lain, yakni Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha. Akibatnya, pasangan Yuli Handoko-Subandi gagal mencalonkan diri. Menurut Dani, awalnya DPP Partai Demokrat sudah memproses rekomendasi untuk pasangan Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha. Namun Wawan berkukuh hanya mau maju jika berpasangan dengan Sumaryoto.

Lantaran Hamid-Wawan tidak ada titik temu maka keduanya dianggap mundur dari permohonan rekomendasi di Demokrat. Setelah itu, kata Dani, muncul opsi untuk mengajukan calon pasangan Yuli Handoko-Subandi. Proses pun berjalan mulai dari pengurus cabang hingga pusat. “Rekomendasi pun turun,” ujar Dani. Namun, saat Sumaryoto mengundurkan diri, Hamid dan Wawan sepakat untuk maju bersama.

Kabar itu membuat Demokrat galau karena terancam tak bisa mengusung calon kepala daerah. Sebab, kursi Demokrat di DPRD Wonogiri tak cukup untuk mengusung calon sendiri. Akibatnya, Demokrat mengeluarkan rekomendasi lagi kepada Hamid-Wawan, sehingga muncul dua rekomendasi. Pertama untuk pasangan Yuli Handoko-Subandi dan pasangan Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha.

Dani menyatakan Demokrat khawatir, karena PAN sudah mengajukan Hamid-Wawan, maka pasangan Yuli Handoko-Subandi terancam tak memenuhi syarat untuk diusung sebagai calon kepala daerah. Menurut Dani, masalah tersebut akan segera diselesaikan. Dalam pilkada di Wonogiri, hanya ada dua pasangan yang mendaftar, yakni pasangan Joko Sutopo-Edy Santoso yang didukung PDI Perjuangan dan Partai NasDem, dan pasangan Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha yang diusung PKS, PAN, Gerindra, dan Demokrat.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya