Kepala Daerah Desak Subsidi Langsung Dihapus

Reporter

Editor

Rabu, 2 November 2005 05:07 WIB

TEMPO Interaktif, Wonogiri:Tujuh kepala daerah di Jawa Tengah mendesak agar pemberian subsidi langsung tunai (SLT) kepada rakyat miskin ditinjau ulang. "Karena bisa memorakporandakan ikatan sosial kemasyarakatan," ujar Bupati Sragen Untung Wiyono, Selasa (1/11).Menurut Untung subsidi langsung juga memicu kericuhan. Korban sudah berjatuhan dan bila diteruskan hanya mengakibatkan pertengkaran sesama masyarakat miskin. "Bahkan mengancam kelangsungan pemerintahan di tingkat daerah terutama kecamatan, kelurahan, sampai RW dan RT," tambahnya.Desakan penghapusan subsidi langsung tunai itu disampaikan langsung kepada Presiden Susilo BambangYudoyono. Ketujuh kepala daerah, yakni Bupati Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Boyolali dan Klaten serta Wali Kota Solo bersama-sama membuat surat yang diteken bersama-sama.Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi menambahkan, potensi konflik antarwarga akibat adanya subsidi langsungtunai tersebut sangat besar. Dia mengatakan warga yang tidak mendapatkan hampir bisa dipastikan iri denganwarga lain yang mendapatkan. Warga yang iri itu biasanya merasa lebih miskin dan lebih berhak."Kalau diteruskan lagi, maka mereka akan menyalahkan ketua RT, lurah, camat, bahkan akhirnya bupati, gubernur, dan presiden," ujarnya.Para kepala daerah tersebut meminta dana yang setiap tiga bulan dicairkan melalui kantor pos tersebutdiserahkan saja ke pemerintah daerah untuk digunakan sebagai dana bergulir yang akan diberikan kepadamasyarakat kecil untuk modal usaha. "Atau untuk proyek padat karya yang mempekerjakan rakyat miskin," usulpara bupati dan walikota tersebut.Pasca pencairan subsidi langsung tahap pertama, hampir seluruh daerah mendapatkan pengaduan yang disertaiprotes dari warganya sendiri karena tidak mendapatkan uang tunai Rp 100 per bulan tersebut. Dia menyebutkandi Sragen sekitar 40 ribu orang yang mengaku miskin dan meminta mendapat jatah kompensasi berupa uang tunaitersebut.Sedangkan di Karanganyar mencapai 55 ribu orang, Wonogiri 50 ribu orang, Klaten 40 ribu orang, Boyolali50 ribu orang, Sukoharjo 40 ribu orang, Solo 22 ribu orang. "Itu karena kriteria miskin dari pemerintahsangat longgar, sehingga sebagian besar warga merasa masuk dalam kriteria miskin," tukasnya.imron rosyid

Berita terkait

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

4 Januari 2024

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).

Baca Selengkapnya

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

30 Agustus 2022

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

29 Desember 2015

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.

Baca Selengkapnya

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

22 Agustus 2015

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak

Baca Selengkapnya

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

27 November 2014

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.

Baca Selengkapnya

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

24 November 2014

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.

Baca Selengkapnya

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

21 November 2014

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

20 November 2014

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

19 November 2014

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

19 November 2014

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.

Baca Selengkapnya