Penataan Alun-alun Utara Yogyakarta Diprotes Pedagang

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 11:57 WIB

Wisatawan yang memadati kawasan Keraton dan Alun-Alun Utara Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menata Alun-alun Utara, Rabu, 29 Juli 2015 mendapat perlawanan dari para pedagang kaki lima.

Pedagang dan Satuan Polisi Pamong Praja saling klaim dengan menunjukkan surat sakti Keraton Yogyakarta. Pedagang membawa surat berstempel pihak Keraton Yogyakarta, sedangkan pemerintah kota membawa surat perintah Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Para pedagang yang tergabung dalam komunitas Pelaku Ekonomi Wisata Alun-alun Utara (Peta Altar) tersebut menyatakan yang berhak menata kawasan tersebut adalah keraton dan bukan pemerintah kota.

Koordinator Peta Altar Totok Haryono menunjukkan surat sakti berstempel Keraton bertulis K.H.P Wahonosartokriyo yang ditandatangani Kanjeng Gusti Pangeran Hario Hadiwinoto pada 22 Juli 2015.

Dalam surat tersebut, adik kandung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X itu memerintahkan perangkat keamanan Keraton yang ada di bawah naungan Tepas Sekuriti Keraton pimpinan Kanjeng Raden Tumenggung Purbokusumo atau Romo Acun segera membersihkan kawasan alun-alun dari pemanfaatan tanpa izin, terutama parkir liar dan kaki lima.

Kelompok pedagang pun menggunakan surat itu sebagai landasan agar pemerintah tak asal melakukan penertiban pedagang di kawasan yang terletak di depan Keraton Yogyakarta tersebut. "Ini tak ada rembuk dulu, main gusur saja tanpa solusi," kata Totok Haryono yang meminta Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti turun langsung menghadapi pedagang.

Kala ditunjukkan adanya surat dari Keraton, Dinas Ketertiban Yogyakarta lantas menyodorkan surat berkop Gubernur DIY Nomor 650/7601 yang ditandatangani langsung Sri Sultan HB X pada tanggal 27 Juli tentang Pemanfaatan Sub-Kawasan Alun-alun Utara.

Dalam surat itu Sultan menyebutkan bahwa penataan Alun-alun Utara sudah menjadi kesekapakatan bersama antara perwakilan pedagang, pemerintah kota, dan provinsi sebagai bagian revitalisasi kawasan Keraton. Sultan dalam surat itu menegaskan penataan Alun-alun merupakan bagi dari pertanggungjawaban penggunaan dana keistimewaan. "Alun-alun utara tidak diperkenankan untuk parkir, kaki lima," tulis Sultan dalam poin ketiga.

Kepala Seksi Operasi Dintib Kota Yogyakarta Bayu Laksmono mengatakan pihaknya hanya menjalankan instruksi berdasarkan surat dari Gubernur DIY tersebut. "Kalau mau protes silakan, kami hanya melaksanakan perintah," ujarnya.

Upaya penataan Alun-alun Utara tersebut nyaris ricuh karena antara jumlah pedagang dan petugas Satpol PP berimbang antara pedagang. Beruntung pihak kepolisian berhasil mendamaikan. Kedua pihak kemudian diminta berembuk kembali namun pemerintah tetap melanjutkan pemasangan patok meski pedagang kaki lima masih dibiarkan berjualan.

PRIBADI WICAKSONO


Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

13 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

23 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya