46 Desa di Sampang Krisis Air Bersih

Reporter

Kamis, 30 Juli 2015 05:14 WIB

Warga memikul jerigen berisi air di kawasan dusun Blandit Timur, Kec. Singosari, Malang, Jawa Timur, 23 Juli 2015. Krisis air tersebut diakibatkan dari sumur air yang mengering selama musim kemarau. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Sampang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang menyatakan musim kemarau tahun ini menyebabkan 46 desa di 12 kecamatan mengalami kritis air bersih. "Tapi tidak semua kategori kering kritis, sebagian kategori kering langka," kata Kepala BPBD Sampang, Anang Juardi, Rabu, 29 Juli 2015.

Untuk meringankan beban masyarakat dalam memperoleh air bersih, Anang mengatakan cara yang dilakukan pihaknya adalah bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum untuk mendistribusikan air tangki sebanyak dua kali dalam sehari ke desa yang dilanda kekeringan.

Anang meminta warga berhemat air. Sebab, sesuai informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Surabaya, kemarau tahun ini akan berlangsung lebih lama dari tahun sebelumnya. Jika prediksi BMKG betul, ada kemungkinan daerah yang dilanda kekeringan akan bertambah.

Meski secara statistik tinggi, Anang mengklaim, desa terdampak kekeringan di Sampang tahun ini menurun kendati belum signifikan. "Tahun lalu 50 desa, sekarang 46 desa," katanya.

Kemarau panjang ini telah memaksa warga Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, menunda bertani tembakau. Biasanya, sejak awal bulan Juli warga di bekas daerah konflik Sunni-Syiah ini sudah bertanam tembakau. "Air di sungai mengering, kami tidak bisa menyiram tanaman," kata Ridai, warga Nangkernang.

Berdasarkan pantauan Tempo beberapa waktu, sebagian besar lahan pertanian di kampung itu dibiarkan kosong dan sebagian ditanami pohon singkong. "Kalau air untuk kebutuhan sehari-hari masih cukup, air di sumur belum menyusut," katanya.

Meski dilanda kekeringan, seorang petani tetap nekat menanam tembakau. Di tengah hamparan bibit tembakau yang masih layu, tampak galian tanah dilapisi plastik transparan untuk menampung air. "Air itu diambil dari sumur, dialirkan ke penampungan memakai pompa, tapi besar biayanya karena harus beli pipa paralon," kata Rida'i.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

9 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

46 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

50 hari lalu

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

28 Februari 2024

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

16 November 2023

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, BPBD Tangsel terus mendistribusikan air bersih.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

29 Oktober 2023

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

Kebakaran hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah yang telah merambah wilayah Kabupaten Boyolali menyebabkan pipa saluran air bersih

Baca Selengkapnya

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

16 Oktober 2023

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

Kepala BMKG mengatakan perubahan gaya hidup menjadi kunci mengantisipasi krisis air dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

13 Oktober 2023

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

Salah satu penyebab utama krisis air bersih adalah terus meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara.

Baca Selengkapnya

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

9 Oktober 2023

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta minta pemerintah DKI Jakarta kendalikan jumlah penduduk yang dianggap jadi penyebab munculnya krisis air bersih.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

4 Oktober 2023

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

PAM Jaya bangun reservoir komunal Waduk Pluit bertujuan untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah Rusun Waduk Pluit,

Baca Selengkapnya