Kritik Gus Solah ke Said Aqil: PBNU Tak Berjalan Maksimal

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 13:14 WIB

Calon Presiden dari Partai PDIP, Jokowi Widodo bertemu dengan pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, KH Salahudin Wahid (Gus Solah), di Jombang, Jawa Timur, (3/5) Malam. Tempo/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jombang - Bekas Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Salahudin Wahid menuding kepengurusan PBNU periode 2010-2015, yakni era kepemimpinan Said Aqil Siradj, tidak berjalan maksimal, terutama dalam menjalin sinergi dengan pengurus wilayah (PW) dan pengurus cabang (PC).

Pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, yang biasa disapa Gus Solah itu mendasarkan tudingannya sesuai keluhan para pengurus di tingkat wilayah dan cabang. “Pengurus di daerah, baik PW maupun PC, banyak yang mengeluh karena PBNU yang sekarang tidak komunikatif dengan daerah,” katanya, Selasa, 28 Juli 2015.

Gus Solah mengatakan dia mendapat keluhan setelah keliling ke sepuluh provinsi. Di antaranya Banten, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.

Dalam perjalanan keliling itu, Gus Solah bertemu dengan pengurus tingkat wilayah hingga pengurus cabang. “Jalannya organisasi tidak memuaskan. Itu yang saya tangkap dari keliling ke mana-mana,” ujarnya.

Namun Gus Solah tidak menjelaskan secara detail apa yang dimaksudnya dengan organisasi yang tidak berjalan maksimal itu.

Menghadapi Muktamar PBNU yang akan berlangsung di Jombang pada 1-5 Agustus 2015, Gus Solah belum memastikan apakah akan kembali maju sebagai calon Ketua Umum Tanfidziyah PBNU. Sebelumnya, Gus Solah gagal meraih posisi puncak eksekutif organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu, yakni pada Muktamar ke-31 di Boyolali, Jawa Tengah, dan Muktamar ke-32 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Adik kandung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini malah sempat tak berniat maju lagi. “Saya sudah dua kali (gagal), tapi sekarang ada kiai dan cabang-cabang yang meminta saya,” tuturnya.

Gus Solah belum menghitung berapa besar dukungan PW dan PC kepadanya. “Masih ditaksir,” ucapnya.

Hingga saat ini, setidaknya ada tiga orang yang diprediksi bakal dicalonkan sebagai ketua umum. Di antaranya, Said Aqil Siradj, As’ad Said Ali—yang saat ini menjabat Wakil Ketua PBNU—dan Gus Solah. Tempo sedang berupaya mendapatkan jawaban dari Said Aqil atas kritik ini.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya