Pertalite Diharapkan Tak Dorong Aksi Borong Premium

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 25 Juli 2015 15:04 WIB

Petugas memasang stiker Pertalite sebelum peluncuran di SPBU Gandaria, Jakarta Timur, 23 juli 2015. Bahan bakar pertamina yang baru, Pertalite rencananya akan diluncurkan besok, 24 Juli 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah daerah berharap peluncuran produk baru bahan bakar minyak yang diproduksi PT. Pertamina, Pertalite, pada Jumat 24 Juli, kelak tak menganggu kestabilan stok jika sudah masuk ke daerah.

“Sampai sekarang kami belum mendapat kabar kapan produk baru itu bakal masuk ke daerah, yang penting jangan sampai menimbulkan kelangkaan kalau memang arahnya ke penghapusan premium,” ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Energi Sumber Daya Mineral Kota Yogyakarta Suyana Jumat 24 Juli 2015.

Suyana menuturkan, jika pemerintah pusat akan melakukan trasisi jenis BBM dari pertalite dengan RON 90 itu menggantikan premium RON 88 hendaknya dilakukan sosialiasi dan melakukannya secara bertahap. “Jangan sampai warga panik dan terjadi kelangkaan akibat aksi borong,” ujarnya.

Pertamina sendiri telah meluncurkan Pertalite RON 90 itu serentak di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya per Jumat 24 Juli 2015. Harga BBM jenis baru ini terpaut sekitar Rp 1.000 dari premium yakni Rp 8.400 atau di bawah jenis pertamax dengan selisih sekitar Rp 900 per liternya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi ESDM Kabupaten Gunungkidul Hidayat menuturkan, dari informasi yang diketahui pihaknya, Pertalite tidak akan menggantikan jenis premium. Hanya sebagai varian yang lebih bagus kualitasnya dari premium namun masih di bawah pertamax.

“Informasinya sudah ada 95 SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di DIY yang ditunjuk untuk memasarkan, tapi kami belum tahu pembagiannya tiap daerah berapa,” ujar Hidayat. Di Gunungkidul sendiri terdapat sekitar 12 SPBU. “Kalau kebijakannya untuk menggantikan premium, kami harap tidak mendadak,” ujarnya.

Seorang pengelola SPBU di kawasan Tegalrejo Kota Yogyakarta Pujo Widodo menuturkan, belum mengetahui kapan pertalite itu akan masuk daerah usai diujicobakan ke sejumlah kota besar. Di Kota Yogyakarta sendiri terdapat sekitar 60 SPBU beroperasi namun belum diketahui siapa yang ditunjuk untuk memasarkan produk itu. “Penunjukkan itu nanti langsung oleh Pertamina, SPBU tak bisa menolak, siap tidak siap,” ujarnya.

Pujo menuturkan, pihaknya tak khawatir jika pertalite nanti dalam penerapannya bisa langsung diisikan pada SPBU yang ditunjuk. Dan pengelola tak perlu menambah biaya tambahan untuk memasarkan produk itu. “Karena sekarang pembagian komposisi dari Pertamian mensyaratkan 75 persen untuk pertamax dan 25 persen untuk premium saja kami susah menjalankan,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

16 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya