Ricuh Tolikara, Presiden GIDI Meminta Maaf

Reporter

Minggu, 19 Juli 2015 07:03 WIB

Peta Kabupaten Tolikara, Papua. Google Maps

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Gereja Injili di Inonesia (GIDI), Pendeta Dorman Wandikmbo meminta maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia terutama umat Islam di Tolikara, Papua yang tersakiti oleh peristiwa kericuhan Idul Fitri pada Jumat lalu. Menurut dia, ada kesalahpahaman dalam mencerna konflik ini.

"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada warga muslim di Indonesia, secara khusus di Kabupaten Tolikara atas pembakaran kios-kios yang menyebabkan musala (rumah ibadah warga muslim) ikut terbakar," kata Dorman saat dihubungi Tempo, Sabtu 18 Juli 2015.

Ia mengatakan terbakarnya musala bukan peristiwa yang disengaja. "Aksi ini merupakan spontanitas masyarakat Tolikara karena ulah aparat keamanan di Tolikara yang melakukan penembakan secara brutal," kata dia.

Awalnya, kata Dorman, pemuda setempat yang geram dengan penembakan itu membakar kios untuk menunjukkan perlawanan, tetapi api dengan sangat cepat merembet ke musala yang dipakai oleh umat Islam di sana untuk beribadah.

Ia juga mengatakan bubarnya salat Ied bukan atas paksaan pemuda gereja. Sebab, saat beberapa pemuda tengah di jalan hendak meminta jemaah Islam berdoa di dalam musala, penembakan terjadi. "Belum sempat diskusi atau negosiasi dilangsungkan, aparat TNI/Polri sudah mengeluarkan tembakan sehingga 11 orang tertembak dan satu anak kami meninggal dunia.," kata dia.

Ia mengatakan jemaat GIDI Tolikara sudah memberikan kebebasan beragama bagi umat Islam yang menjadi minoritas. "Kalau ada peringatan besar keagaaman umat Islam, kami selalu sumbang sapi untuk mereka," kata dia.

Ia mengklaim budaya ini berjalan sangat lama sehingga pemeluk agama Islam di tempat itu tahu bersikap dan tak pernah ada konflik antar agama.

Menurut Dorman, kehadiran gereja GIDI tak pernah bergesekan dengan umat beragama lain. "Saya sebagai pimpinan tertinggi gereja GIDI di seluruh Indonesia, telah menasehati umat saya agar tidak melarang umat apapun, termasuk saudara Muslim untuk melangsungkan ibadah, namun ibadah harus dilangsungkan di dalam koridor hukum wilayah tersebut," kata dia.

Selama berpuluh-puluh tahun, Dorman mengklaim, umat Islam di Tolikara paham bahwa beribadah harus ada di dalam musala dan tak menggunakan pengeras suara.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Yotje Mende mengatakan masih menyelidiki peran 11 orang yang terkena luka tembak saat kejadian pelemparan warga yang sedang melakukan salat Iedul Fiti dan juga pembakaran sejumlah bangunan kios yang menyebabkan terbakarnya musala dan sejumlah kios di Karubaga, Kabupaten Tolikara Jumat lalu.

"Dari hasil identifikasi nantinya, kami juga akan menjejaki sejauh mana tembakan ini sesuai dengan prosedur atau tidak. Kami akan tetap proses anggota polisi yang melakukan penembakan tanpa prosedur tetap,” kata Yotje. Ia menyatakan akan tetap melakukan penegakan hukum kepada masyarakat yang telah memprovokasi tindakan anarkis dengan melakukan pembakaran dan pelemparan batu kepada warga muslim yang tengah beribadah.

DINI PRAMITA | CUNDING LEVI

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

7 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

7 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

7 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

7 hari lalu

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

8 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya