OC Kaligis: Saya Lagi Jalan-jalan Ditangkap KPK  

Reporter

Rabu, 15 Juli 2015 13:30 WIB

Pengacara senior, Otto Cornelis Kaligis dijemput paksa oleh petugas saat tiba di gedung KPK, Jakarta, 14 Juli 2015. KPK menangkap OC Kaligis karena dianggap tidak kooperatif saat dilakukan pemeriksaan atas kasus perkara penyuapan hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Otto Cornelis Kaligis menuturkan proses penangkapan dirinya pada Selasa, 14 Juli 2015 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia mengaku sedang jalan-jalan di Hotel Borobudur ketika tim penyidik KPK menjemputnya. "Saya lagi jalan-jalan di Hotel Borobudur, tiba-tiba dijemput," kata OC Kaligis di KPK, Rabu, 15 Juli 2015.

OC Kaligis bercerita ia baru tiba di Jakarta setelah sebelumnya berada di Denpasar, Bali, dan Makassar, Sulawesi Selatan. Pada Selasa itu, OC Kaligis mendapat surat panggilan pukul 10.40 WIB. (baca: OC Kaligis Resmi Ditahan KPK)

"Surat panggilan datang untuk pemeriksaan saya pukul 10 WIB, lalu saya tulis surat kepada komisioner KPK menyatakan saya akan datang," ujar OC Kaligis. Tapi beberapa jam kemudian, ia diambil penyidik KPK. (baca: OC Kaligis Resmi Tersangka)

Menggunakan mobil Toyota Innova hitam, OC Kaligis tiba di KPK pukul 15.45 WIB, Selasa, 14 Juli 2015. Ketika itu dia bungkam saat ditanya wartawan.

Sumber Tempo yang tahu soal penjemputan itu mengatakan penyidik KPK menilai OC Kaligis tak kooperatif saat dipanggil penyidik untuk diperiksa. "Melihat gelagat tidak baik itu, tim melakukan penangkapan," ujar dia.(baca: Dianggap Tak Kooperatif, OC Kaligis Digelandang ke KPK)

Sumber Tempo yang lain mengatakan penangkapan itu menggunakan dasar surat perintah penyidikan atas nama OC Kaligis. Saat ditangkap, status OC Kaligis sudah bukan lagi saksi, melainkan sudah naik menjadi tersangka.

OC Kaligis menjadi tersangka dugaan suap-menyuap di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Sumatera Utara. KPK juga mentersangkakan empat orang lain, yaitu M. Yagari Bhastara Guntur alias Gerry, anak buah OC Kaligis; Panitera Sekretaris Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Syamsir Yusfan; dan dua hakim PTUN Medan bernama Amir Fauzi dan Dermawan Ginting.

MUHAMAD RIZKI


Baca juga:
Duh, Ditangkap, Vitalia Malah Foto Sama Kapolsek: Ada apa?
Ditahan KPK, OC Kaligis Bicara Soal Gubernur & Suap Hakim

Berita terkait

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

2 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

4 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

4 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

6 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

8 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

17 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

18 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

20 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

21 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya