Anak Tewas Dianiaya Tanggung Biaya Rokok Ayahnya  

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 19:10 WIB

Foto repro Tiara semasa hidup yang di tunjukkan kerabatnya di Polsek Makassar, Sulawesi Selatan, 09 Juli 2015. Tiara tewas karena dipukuli ayah kandungnya, Rudi Haeruddin dengan menggunakan sapu dan balok kayu di rumahnya di Jalan Rappocini, Makassar. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Tiara Rudi, 13 tahun, anak yang dianiaya ayahnya, Rudi Haeruddin, 35 tahun, merupakan tulang punggung keluarganya. Bahkan, penghasilannya terkadang lebih besar ketimbang ibunya, Ani, 30 tahun. Ani dan Tiara menopang kehidupan keluarga sederhana itu. Musababnya, sang ayah tidak memiliki pekerjaan tetap.

Dalam sehari, Tiara bisa meraup Rp 50-100 ribu. Itu diperolehnya dengan bekerja serabutan, mulai menjadi juru parkir di beberapa tempat, menjadi asisten ibunya sebagai buruh cuci dan berkeliling menjual kue. "Ini anak yang menghidupi keluarga selama lima tahun terakhir. Soalnya bapaknya tidak bisa diharapkan karena tidak bekerja," ujar Ani, Kamis, 9 Juli. (Baca: Kisah Tragis Mirip Angeline, Tiara Tewas di Tangan Bapaknya)

Tiara mulai bekerja sepulang belajar di SD Negeri Maricayya, Makassar. Ia terlebih dulu membantu ibunya berkeliling menjual kue di sekitar lingkungannya. Terkadang Tiara bersama adiknya, Indriyani, 9 tahun, menjaga adiknya yang bungsu, Hairil Hidayat, 8 tahun, yang memang tidak normal dan tidak bisa berbicara, ketika ibunya bekerja.

Ketika sore hari, Tiara baru pergi ke swalayan, seperti Indomart, Alfamart atau M'Toz untuk menjadi juru parkir. "Baru pulang sekitar pukul 7 atau 8 malam," kata Ani mengenang. Setelah meninggal, Ani mengaku mendapati uang anaknya sebesar Rp 150 ribu dan sejumlah uang receh di bawah tempat tidurnya. "Mungkin dia simpan untuk keluarga," katanya. (Baca: Anak Tewas Dianiaya Ayahnya Tulang Punggung Keluarga)

Ani sendiri mengaku juga bekerja serabutan. Di antaranya menjual kue, buruh cuci, dan petugas katering. "Yang penting halal," ujarnya. Dalam sehari, perempuan yang mengaku biasa disiksa suaminya itu hanya mendapat Rp 50-70 ribu. Karena itu, Ani mengaku sangat kehilangan atas kepergian putri sulungnya.

Kendati mempunyai setumpuk pekerjaan, Tiara dan ibunya menutupi hal itu dari Rudi. Pihaknya merahasiakan pekerjaan anaknya lantaran takut sang ayah malah merampas semua hasil jerih payah Tiara. Selama ini makanan dan rokok Rudi pun ditanggung Tiara tanpa sepengetahuan ayahnya itu. "Dikiranya dari saya," kata ibu Tiara itu. (Baca: Ayah Aniaya Anak Hingga Tewas Pecandu Narkoba, Pengangguran)

Rudi masih buron setelah menganiaya anaknya di rumahnya di Jalan Rappocini Raya Gang I, Kecamatan Makassar, Selasa, 7 Juli, sekira pukul 21.00 Wita. Dengan brutal dia memukuli tengkuk dan kaki Tiara menggunakan sapu dan balok kayu. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo hingga akhirnya dinyatakan tewas, Rabu, 8 Juli, sekitar pukul 07.00 Wita.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

2 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

13 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

22 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

23 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

25 hari lalu

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.

Baca Selengkapnya

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

25 hari lalu

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

25 hari lalu

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

Kebakaran pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand di Makassar diawali suara ledakan yang memicu percikan api.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

26 hari lalu

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

KPK kembali menemukan dan menyita aset tanah seluas 2.597 meter persegi terkait Andhi Pramono di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

26 hari lalu

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

KPK mengapresiasi putusan Majelis Hakim Tipikor terhadap bekas Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

38 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya