Polisi Bentuk 2 Tim Usut Kasus Anak Tewas Dianiaya Ayahnya

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 14:31 WIB

Wajah Rudi Haeruddin yang menjadi buron akibat membunuh anak kandungnya, Tiara di Polsek Makassar, Sulawesi Selatan, 09 Juli 2015. Rudi berhasil melarikan diri setelah membunuh anaknya dan kini menjadi buronan polisi.TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor (Polsek) Makassar membentuk dua tim untuk mengusut kematian Tiara, 13 tahun, bocah malang yang tewas di tangan ayah kandungnya, Rudi Haeruddin, 35 tahun. Dua tim khusus itu mempunyai tugas berbeda dalam mengungkap peristiwa tragis yang menimpa Tiara. "Iya, sudah ada dua tim yang bekerja mengusut kasus ini," kata Kepala Polsek Makassar Komisaris Sudaryanto, Kamis, 9 Juli 2015.

Sudaryanto menerangkan tim pertama bertugas melakukan penyelidikan dengan target menangkap Rudi yang masih buron. Sudaryanto mengatakan anggotanya masih di lapangan untuk mencari tahu keberadaan pelaku. Kepolisian juga meminta keluarga korban melapor bila melihat Rudi. Adapun tim kedua bertugas melakukan penyidikan berupa pemeriksaan saksi-saksi. "Dalam tim itu totalnya 16 orang," kata dia.

Sejauh ini kepolisian telah memeriksa empat saksi dalam kasus penganiayaan yang menewaskan Tiara. Mereka adalah ibu korban, Ani; adik korban, Indriyani; dan dua tetangga korban, yakni Daeng Naba dan Vera. Berdasarkan keterangan mereka, Rudi yang merupakan ayah almarhum disebut sebagai pelaku penganiayaan yang menewaskan Tiara.

Rudi menganiaya putri sulungnya itu di rumahnya di Jalan Rappocini Raya Gang I, Kecamatan Makassar, Selasa, 7 Juli 2015 sekitar pukul 21.00 Wita. Dengan brutal dia memukuli tengkuk dan kaki Tiara menggunakan sapu dan balok kayu sampai korban tak bergerak. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo sampai akhirnya dinyatakan tewas, Rabu, 8 Juli 2015 sekitar pukul 07.00 Wita.

Dalam melakukan perbuatan kejinya, Rudi menggunakan tiga benda tumpul untuk memukul Tiara. Benda itu adalah sebuah sapu yang patah tiga, penggaris kayu, dan balok kayu. "Ketiga benda itu sudah kami amankan dan menjadi barang bukti," ucap Sudaryanto.

Ibu Tiara, Ani, 30 tahun, mengatakan usai menganiaya anaknya, Rudi terakhir dilihatnya di RS Wahidin Sudirohusodo. Selepas itu, pria pengangguran itu kabur dari kejaran polisi. Namun beberapa kali suaminya itu sempat terlihat di sekitar rumah korban yang juga merupakan TKP. "Ada juga yang sampaikan dia (Rudi) sempat ke kuburan anaknya," kata Ani.

Belum tertangkapnya Rudi, Ani menyatakan, membuat pihaknya khawatir. Ia masih dibayang-bayangi ketakutan bila suaminya yang mudah emosi itu malah membunuhnya. Karena itu, dia berharap polisi segera mencokok pelaku sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

3 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

4 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

8 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

19 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

28 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

30 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

32 hari lalu

Petugas Damkar Diduga Dihalang-halangi Satpam Masuk ke Pabrik PT Charoen Pokphand Saat Terjadi Kebakaran

Petugas damkar disebut dihalang-halangi oleh petugas satpam, karena alasannya kebakaran di pabrik PT Charoen Pokphand sudah aman terkendali.

Baca Selengkapnya

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

32 hari lalu

Divonis 10 Tahun Penjara Karena Gratifikasi Rp 58,9 Miliar, Andhi Pramono Dinilai Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun penjara atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 58,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

32 hari lalu

Kebakaran Pabrik Charoen Pokphand di Makassar, 1 Pekerja Tewas Belasan Lainnya Luka-luka

Kebakaran pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand di Makassar diawali suara ledakan yang memicu percikan api.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

32 hari lalu

Kasus TPPU Andhi Pramono, KPK Sita Lahan di Kabupaten Banyuasin

KPK kembali menemukan dan menyita aset tanah seluas 2.597 meter persegi terkait Andhi Pramono di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya